BONBOL -GP- Keindahan alam puncak Dulamayo di Kabupaten Gorontalo, sudah dikenal luas. Tak sedikit wisatawan utamanya domestik yang sudah merasakan sentuhan keindahan alam di wilayah itu.
Sayangnya, kemolekan objek wisata itu sampai sekarang masih dibayangi persoalan akses jalan. Beberapa titik di ruas jalan menuju puncak Dulamayo dihantui ancaman longsor yang sangat rentan terjadi saat musim hujan.
Pantauan Gorontalo Post, Jumat(14/1) kemarin, sepanjang jalan memasuki perbatasan Longalo, Bone- Bolango menuju wisata puncak Dulamayo, terdapat sekurangnya sembilan titik bekas longsor dengan tingkat kerusakan yang beragam.
Kondisi itu semakin diperparah lantaran letak jalan berada diatas bukit. Sehingga bekas longsoran tidak hanya merusak tebing gunung yang terjal. Dibeberapa titik kondisi bawah jalan sudah terkikis.
Salah satu titik terparah misalnya di dusun Bayade Dulamayo Selatan. Di area bekas longsoran tersebut terlihat tebing gunung terkikis cukup tebal. Sehingga badan jalan tersisa sekitar 2 meter. Titik ini mengalami longsor sekitar Novemver 2021.
Warga sekitar mengaku was-was saat melintasinya. Utamanya saat musim hujan. Karena jalan sewaktu-waktu bisa ambruk.
“Satu kali lagi hujan pasti longsor. Saat longsor terjadi November tak ada hujan. Tapi tiba-tiba longsor terjadi. Ini sudah parah. Hari ini ditangani alat berat besok longsor lagi,” ujar Daud dan Sarton warga sekitar saat ditemui awak media ini.
Selain di dusun Bayade Dulamayo Selatan, beberapa titik lainnya juga terlihat bekas longsoran.
Lebih mengerikan lagi, longsoran juga mengikis pinggiran jalan yang tepat berada disamping jurang. Jika hujan lebat, jalan yang menjadi akses satu-satunya menuju Dulamayo itu bakal putus dan mengisolir warga di sejumlah desa.
Mengingat jalan mulus menuju Dulamayo cs hanya dilalui dari jalan yang menghubungkan antar Kecamatan Tapa-Bulango Utara Bone-Bolango, dengan Dulamayo Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. (csr)












Discussion about this post