GORONTALO – GP – Dana pinjaman oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui program percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dipastikan akan digunakan untuk merekonstruksi akses jalan Prof.Jhon Ario Katili atau eks jalan Andalas, Kota Gorontalo. Akses yang menjadi pintu masuk ke ibukota provinsi ini, banyak dikeluhkan. Kondisinya rusak, banyak kubangan, bahkan sering tergenang air disaat-saat tertentu. Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelontorkan duit PEN Rp 40 miliar untuk memoles andalas.

Jalan dua jalur dengan median di tengah ini, nantinya akan dibangun tanpa median, artinya median jalan yang saat ini terdapat sejumlah papan reklame, tiang lampu jalan, dan pohon pelindung akan dihilangkan. Hal ini terungkap pada sosialisasi rekontruksi jalan Andalas, yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo di aula Rudis Wakil Gubernur, Sabtu (18/12).
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, Meikowaty Isa, mengatakan, pekerjaan ini akan memakan waktu kurang lebih 11 bulan. Tidak hanya jalan, namun trotoar dan drainase juga dikerjakan total. Menariknya, wajah jalan Andalas akan berubah total, selain median jalan yang dihilangkan, trotoar juga akan lebih lebar. Masing-masing sisi trotoar yakni 2,5 meter, karena nantinya ada fasilitas bagi disabilitas, diberi pohon pelindung dan tempat duduk. Meikowaty mengatakan, dalam rekontruksi jalan Andalas, tidak ada pembebasan lahan, sepenuhnya menggunakan lahan jalan yang ada. “Yang akan dikerjakan pertama adalah membongkar median jalan. Disitu ada pohon, lampu, reklame. Setelah median bersih baru melakukan aspal ac-bc,”ujarnya.
Total tebal aspal yakni 10 cm. Untuk trotoar dan pedestrian, nantinya akan menggunakan beton pola, dilengkapi tempat duduk, dan akses khusus disabilitas. Dalam diskusi saat sosialisasi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, DR.Jamal Nganro mengatakan, agar mempertimbangkan menghilangkan median jalan. Menurutnya, median jalan berfungsi untuk mengurai kemacetan dan mengantisipasi kecelakaan. “Kalau dihilangkan, nantinya ada yang saling mencuri jalan, itu yang bikin macet nantinya,”ujar Jamal. “Contoh saja di Telaga, itu sudah krodit pada jam-jam tertentu,”tambahnya.
Hanya saja, dalam pembangunan jalan, ternyata juga mengacu pada Peraturan Menteri PUPR, dimana jalan yang dibuat median adalah jalan dengan lebar minimal 18 meter. Kondisi jalan Andalas sendiri hanya memiliki total lebar 14 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan median jalan. Dalam proses rekonstruksi yang rencananya dimulai Januari 2022 akan memakan waktu selama 11 bulan, artinya selama itu pula aktivitas masyarakat di kawasan Andalas terganggu dengan pekerjaan jalan. Kendati begitu, dipastikan tidak ada penutupan total akses jalan. Pekerjaan dilakukan bertahap sehingga tidak terlalu mengganggu antivitas warga.
Pekerjaan jalan andalas nanti juga dipastikan akan menghilangkan sedikitnya 300 pohon pelindung yang tumbuh disepanjang jalan, serta mengharuskan PLN memindahkan enam tiang listrik yang ada di sekitar simpang lima. Seperti diketahui, jalan Andalas merupakan ‘nadi’ transportasi darat dan perekonomian di Gorontalo. Akses sepanjang 2,7 KM ini menghubungkan Kabupaten Bone Bolango-Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, serta terdapat sejumlah perkantoran swasta dan pemerintah, fasilitas publik seperti Bank, PLN, ruang pertemuan juga berdiri di kawasan jalan andalas. (tro)












Discussion about this post