GORONTALO – GP – Masa sulit di era pandemi Covid-19 harus membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih inovatif, bahkan didorong untuk berdaya saing.
Terkait dengan itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) melatih para pelaku UMKM dalam program peningkatan kapasitas sumber daya manusia UMKM.
Kepala Diskumperindag Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, mengatakan, dampak pandemi Covid-19 membuat semua pelaku usaha mengalami penurunan omset, tak terkecuali pelaku UMKM.
“Dibutuhkan solusi spesifik, riil dan mudah diimplementasikan, agar UMKM tidak semakin terpuruk,”ujarnya. “Salah satu solusi yang dilakukan adalah membekali pelaku usaha dengan cara mengelola usaha atau merancang usaha melalui pembekalan kewirausahaan, dan bagaimana mengelola usaha skala produksi pangan dengan baik melalui diklat penerapan produksi pangan yang baik,”tambah Risjon Sunge.
Di Gorontalo lanjut Risjon, pelaku UMKM paling banyak bergerak disekotor olahan pangan kuliner, home industry. “Pemerintah mengambil kebijakan dalam membantu pelaku usaha agar mengerti bagaimana suatu produk dibuat, kandunganya, dan status kehalalan, dengan melakukan pemberdayaan UMKM melalui diklat,”ujarnya.
Pelatihan pengembangan SDM UMKM yang berlangsung di Hotel Maqna Kota Gorontalo 5-8 oktober itu, diikuti 60 pelaku UMKM utusan Kabupaten Pohuwato, Boalemo, Bone Bolango, dan Gorontalo Utara. Diklat dibagi dalam dua kelas, yakni diklat penerapan produksi pangan yang baik bagi UMKM, dan diklat kewirausahaan bagi UMKM. (tro/*)













Discussion about this post