GORONTALO, GP – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha kembali meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Kunjungan kali ini dilakukan di dua sekolah, yakni Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Gorontalo, Senin (4/10) kemarin.
“Hari ini saya melaksanakan pemantauan pelaksanaan PTM terbatas, di dua sekolah MTS N, dan SMP 7,” ujar Wali Kota Marten ketika diwawancarai sejumlah wartawan usai dirinya melakukan peninjauan.
Tujuan peninjauan kali ini, kata Marten, sama seperti pada peninjauan sebelumnya, yakni dirinya ingin memastikan Prtotokol Kesehatan (Prokes) diterapkan selama PTM terbatas berlangsung. “Ini penting, karena saya ingin memastikan pelaksanaan PTM terbatas yang sudah kita mulai pada 27 September, harus berjalan sesuai dengan SOP yang kami tetapkan sebagai pedoman PTM terbatas,” ucap Marten.
Marten bersyukur selama peninjauan dilakukan, sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas telah menerapkan Prokes, termasuk dua sekolah yang ditinjaunya kali ini. “Alhamdulillah, sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas telah menerapkan Prokes,” tandasnya.
Marten berharap, penerapan prokes selama PTM terbatas ini dapat terus dipertahankan agar Kota Gorontalo bisa terhindar dari adanya cluster sekolah. Apabila cluseter sekolah muncul, Marten khawatir PTM terbatas tidak akan diizinkan lagi.
“Kita sangat bersyukur PTM sudah bisa dilaksanakan, karena kita ketahui bahwa belajar daring, jauh lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan PTM dari sisi penerimaan pelajaran siswa. Namun, disisi lain, daring ada kelebihan, salah satunya penguasaaan tekhnologi. Tapi, ketika jaringan gangguan, anak2 tidak bisa menerima pelajaran,” tuturnya.
Untuk itu, Marten kembali agar selama PTM terbatas digelar, sekolah dapat mengawasi penerapan Prokes. “Sekolah wajib menyediakan sarana prasarana yang berkaitan dengan Prokes. Menerapkan sistem shift, jam belajar dikurangi, dan hal-hal lain yang bisa menangkal penyebaran Covid-19,” imbaunya.
“Insya Allah, kalau PTM terbatas ini berjalan sebagaimana mestinya hingga akhir tahun, kemungkinan tahun 2022 mendatang PTM tidak akan terbatas lagi,” tambahnya.(rwf)













Discussion about this post