GORONTALO – GP – Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukan komitmen dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi, salah satunya melalui penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Program ini dicanangkan Kementerian Sosial dan disalurkan melalui program keluarga harapan (PKH), termasuk program sembako.
Sejak dicanangkan BRI secara konsisten menyalurkan program ini. Untuk Provinsi Gorontalo, BRI telah menyalurkan Bansos program keluarga harapan (PKH) dan sembako di lima Kabupaten/Kota antara lain Kota Gorontalo, Kab Gorontalo, Kab Bone Bolango, Kab Boalemo dan Kab Pohuwato. Pada kunjungan Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini di Gorontalo, Kamis (30/9), Regional Micro Banking Head BRI Manado, Reinhard Y Marpaung, turut bersama Mensos Tri Risma, menyerahkan secara simbolis buku tabungan dan kartu KKS bagi keluarga penerima manfaat (KPM), berlangsung di kompleks restoran Angelato, Kota Gorontalo. Penyerahan itu juga disaksikan anggota komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, pimpinan BRI Cabang Gorontalo Muh.Taswin Tadjuddin,serta pimpinan BRI Cabang Marisa, dan pimpinan BRI Cabang Limboto.
Penyaluran bantuan sosial Sembako tahap ke tujuh, delapan, dan sembilan tahun 2021 mencapai Rp 51.726.000.000 untuk 86.210 KPM di seluruh daerah di Provinsi Gorontalo, dengan KPM yang telah bertransaksi sudah mencapai 81,074 persen. Untuk memudahkan penyaluran bantuan sosial itu, BRI didukung sumber daya yang tersebar di seluruh Gorontalo, tiga kantor cabang, dua kantor cabang pembantu (KCP), 31 kantor Unit BRI, dua kantor kas, serta lebih dari 100 unit jaringan ATM, dan kini BRI memiliki lebih dari 3000 agen BRIlink yang tersebar dienam kabupaten/kota se Gorontalo.
Secara nasional, tercatat hingga 23 Agustus 2021, BRI telah menyalurkan Rp 9,56 triliun untuk Program Sembako kepada 5,8 juta KPM. Sementara itu untuk PKH, BRI telah menyalurkan Rp 7,97 triliun kepada 3,8 juta keluarga. Angka penyaluran bansos yang disalurkan BRI tersebut disetiap tahap penyalurannya rata-rata diatas 95 persen.
Penyaluran bantuan sosial oleh BRI dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia hingga pelosok sesuai penugasan kota/kabupaten oleh Kementerian Sosial kepada BRI. “BRI akan terus berupaya menyalurkan bantuan sosial dengan cepat dan tepat. Hal ini mengingat bantuan tersebut merupakan salah satu upaya stimulus pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan sangat dibutuhkan masyarakat, terlebih di masa pandemi seperti saat ini,”ujar Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari.
Sebagaimana diketahui, masyarakat penerima bansos dapat mencairkan bantuan tersebut dengan membawa kartu sembako dan mendatangi agen e-Warong terdekat. Pada prosesnya BRI turut membantu melakukan distribusi kartu sembako dengan berkoordinasi lewat Dinas Sosial setempat. Bank BUMN ini selalu berupaya melakukan percepatan distribusi kartu baru. Dalam hal pemilihan E-Warong (Elektronik Warung Gotong Royong), BRI bersama dinas kabupaten/kota memperhatikan jumlah dan sebaran KPM yang ada di daerah, mengacu pada aturan Pedoman Umum Bantuan Sosial Sembako Perubahan 1 yang mana aturan tersebut dikeluarkan pada Tahun 2020.
“BRI merupakan salah satu bank yang ditunjuk Pemerintah untuk menyalurkan bantuan tersebut. Kami akan terus mendukung implementasi program-progam pemerintah khususnya yang terkait langsung dengan penyaluran bantuan kepada masyarakat luas,”jelas Supari. Supari juga menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran bantuan sosial lewat BRI, perseroan telah mengembalikan dana bansos 100 persen kepada kas negara sesuai dengan instruksi kementerian. Sehingga tidak ada dana bansos yang mengendap di BRI.
Berbagai penyaluran stimulus yang dilakukan oleh BRI (termasuk bantuan sosial) ini merupakan bentuk peran strategis BRI dalam implementasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Peran BRI terlihat dari besarnya realisasi dana bansos yang disalurkan kepada masyarakat, dalam penyaluran berbagai program stimulus tersebut juga telah dilakukan BRI secara optimal, transparan, dan cepat, didukung oleh kekuatan data, sistem dan people yang dimiliki perseroan. BRI terus berupaya membantu pemerintah dan juga masyarakat, khususnya dalam mengungkit daya beli masyarakat dan konsumsi masyarakat dalam kaitannnya mempercepat pemulihan ekonomi nasional,”pungkas Supari. (tro)












Discussion about this post