JAKARTA – GP – Baju adat Gorontalo ‘Payunga Talambia’ yang dikenakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, saat jumpa wartawan terkait penyelenggaraan global tourism forum, Selasa (14/9), menyita perhatian Presiden World Tourism Forum Institue (WTFI), Mr.Bulut Bagci. Baju adat yang diproduksi pelaku parekraf asli Gorontalo, Syaiful Pulu itu menjadi cendera mata khusus bagi Mr.Bulut Bagci.
Menparekraf, Sandiaga Uno menyerahkannya langsung pada pembukaan global tourism forum, ‘Hybrid Event Leaders Summit Asia Indonesia 2021′ di Jakarta, Rabu (15/9) kemarin. Hybrid Event Leaders Summit Asia Indonesia 2021 merupakan kegiatan diskusi mengenai pariwisata dan isu-isu di dalamnya yang diikuti oleh banyak negara, dimana di tahun 2021 Indonesia sebagai tuan rumah yang diselenggarakan pada tanggal 15-16 September 2021.
Event ini merupakan kerja sama antara World Tourism Forum Institue (WTFI) dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Indonesia Tourism Forum. Dalam pembukaan pelaksanaan GTF 2021, Menteri Parekraf Sandiaga Uno tampil dengan mengenakan pakaian adat Gorontalo, daerah asal leluhurnya. Pakaian adat Gorontalo yang dikenakan ini menarik perhatian dan banyak mendapat pujian dari peserta GTF 2021 maupun dari masyarakat dan para nitizen, tak terkecuali oleh Presiden WTFI Mr. Bulut Bagci. Ia mengaku kagum dan tertarik dengan tampilan baju adat Gorontalo ini.
Kekaguman dari Mr. Bulut Bagci ini di respon positif oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno, dengan memberikan cendera mata baju adat Gorontalo itu, lengkap dan foto Menparekraf Sandiaga Uno saat mengenakan baju adat tersebut, sebagai contoh cara mengenakannya. Penyerahan cendera mata tersebut diliput media nasional maupun internasional dan di tayang secara hybrid.
Baju adat yang dikenakan Menteri Parekraf ini adalah buatan pelaku Parekraf Gorontalo, Syaiful Pulu yang tergabung dalam komunitas Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira) Gorontalo. Gemawira adalah organisasi Sosiopreneur yang anggota nya tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Dalam pergerakan Gemawira memberikan pelatihan, pendampingan dan pembinaan bagi para pelaku Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan UMKM.
Ketua Umum Gemawira, Diantri Lapian, menunjuk anggota Gemawira Gorontalo Yunilia Asra Uno, yang kemudian mengkoordinir pembuatan baju adat Gorontalo tersebut oleh Saiful Pulu, dengan membuat desain, pilihan warna dan asesoris untuk baju adat dengan ukuran khusus dan tampilan formal untuk dikenakan Menteri Parekraf di acara pembukaan GTF 2021 yang merupakan ajang diskusi pariwisata internasional. Baju adat itu, kemudian diproduksi di Gorontalo dan dikirim ke Jakarta. Tujuan mengenakan pakaian adat di forum internasional ini selain untuk mempromosikan pariwisata dan baju adat daerah di forum internasional juga sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dan masyarakat kepada pelaku usaha agar semakin kreatif, produktif dan dapat meningkatkan produksi dan pemasaran nya setelah dibantu promosi.Terlihat, Presiden Mr. Bulut Bagci juga dengan bangga menggunakan pakaian adat Gorontalo itu. (tro)












Discussion about this post