GORONTALO, GP – Walikota Gorontalo Marten Taha dan Wakil Walikota Gorontalo, Ryan F. Kono kembali mengunjungi pasar tradisional Andalas, setelah sehari sebelumnya keduanya mengunjungi pasar Piloloda’a dalam rangka meninjau penerapan protokol kesehatan (Protkes).
Menurut Marten, alasan pihaknya rutin melakukan peninjauan penerapan protkes di pasar-pasar tradisional beberapa hari terakhir ini, karena salah satu tempat yang sering terjadi kerumunan adalah pasar tradisional.
“Salah satunya adalah pasar tradisional. Berbeda dengan pasar modern yang bisa kita atur, mall itu kita tutup pukul 17.00. Kalau pasar tradisional begini, orang akan berkerumun karena lapak-lapak berdekatan dan ada yang tidak pakai masker,” ujar Marten.
Maka oleh itu, kata Marten, penegakkan protokol kesehatan di pasar tradisional akan terus mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Gorontalo. “Kita akan kerahkan seluruh kekuatan. Mulai dari TNI/Polri, Satpol-PP, Dinas Perhubungan, Kesehatan, termasuk juga Satgas baik itu Kota maupun Provinsi,” ungkap walikota dua periode itu.
Selain pasar tradisional, lanjut Marten, penyelanggaraan hajatan, seperti ulang tahun, pernikahan, dan hajatan lainnya juga membutuhkan perhatian yang serius.
“Karena saya lihat disitu juga sering terjadi kerumunan. Termasuk juga dengan tempat-tempat yang biasa di jadikan lokasi nongkrong masyarakat golongan menengah ke atas. Cafe, warung kopi, restoran, disitu juga banyak yang berkerumun. Tapi, Alhamdulillah beberapa minggu ini sudah mulai berkurang,” tandasya.
Selain melakukan peninjauan, Marten dan Ryan juga memberikan edukasi kepada warga tentang mutlaknya penerapan protkes ditengah pandemi Covid-19, dengan cara menyasar seluruh lapak pedagang yang ada di pasar tersebut.
“Nah, dengan kegiatan seperti ini di setiap pasar mingguan, masyarakat akan teredukasi dan diharapkan menjadi kebiasaan masyarakat. Sehingga, mereka tidak ada yang lagi tak mengenakan masker, jaga jarak dan lain sebagainya,” katanya.
Terakhir, Marten mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Kota Gorontalo untuk terus mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas diluar rumah. Jika ditemukan mengabaikan protokol kesehatan, maka kata Marten, pihaknya tak segan-segan akan melakukan penindakan.
“Kalau yang melanggar, kita swab. Kalau positif kita bawa ke pusat tempat isolasi, yakni di mess haji. Kalau negatif, kita vaksin. Ini semua kita lakukan untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan kami,” pungkas Marten.(rwf)












Discussion about this post