GORONTALO – GP – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung bersamaan dengan pembatasan yang diberlalukan pemerintah, tak menyurutkan semangat masyarakat Gorontalo untuk berkurban di hari Iduladha 1442 hijriah. Kendati akibat pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan pemerintah berdampak pada memburuknya ekonomi, namun jumlah hewan kurban pada tahun ini justru dilaporkan meningat, padahal harga hewan kurban tidak murah, untuk sapi per ekor rata-rata Rp 13-15 juta.
Seperi di Kabupaten Gorontalo (Kabgor), tahun lalu di daerah ini hanya menyembeli 1960 hewan kurban, pada Iduladha kali ini mencapai 2.999 ekor, terdiri dari sapi 2.960 ekor dan kambing 39 ekor. “Ini menunjukkan ekonomi kita mulai bangkit dengan partisipasi masyarakat dalam rasa berkurban baik,Ini yang saya rasa menggembirakan bagi kita semua, Antusias masyarakat meningkat,” ujar Bupati Gorontalo, Profesor Nelson Pomalingo, usai penyerahan sapi kurban di masjid Agung Baiturrahman, Limboto, (19/7).
Di Kota Gorontalo, jumlah hewan kurban yang diniatkan disembeli pada Iduladha tahun ini juga meningat. Data Gorontalo Post pada Iduladha tahun lalu (1441 H), jumlah hewan kurban di Kota Gorontalo 1134 ekor, terdiri dari 1.115 sapi dan 19 ekor kambing, tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 1.268 ekor hewan kurban, rinciannya, 50 ekor kambing dan 1.218 ekor sapi.
“Walaupun masih dalam kondisi Covid yang mengakibatkan banyaknya anggaran di-refocusing, tapi kami wajib menjalankan tradisi menjelang Iduladha,”ujar Walikota Gorontalo, Marten Taha ketika menyerahkan hewan kurban secara simbolis di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kelurahan Tenilo, Kecamatan Kota Barat, Senin (19/7).
Ribuan hewan kurban ini disalurkan ke masjid-masjid yang ada di Kota Gorontalo untuk disembelih oleh Badan Takmirul Masjid (BTM), yang selanjutnya dibagikan kepada jamaah masjid dan warga masyarakat. Dalam kesempatan itu, Marten berharap para pedagang sapi agar dapat memanfaatkan RPH yang ada di Kelurahan Tenilo. Menurunya, banyak keunggulan yang akan didapatkan para pedagang jika menyembelih hewannya di RPH.
“Pertama, tempatnya higienis dan penyembelihan dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Ke dua, saat ini masih digratiskan. Tapi, hanya untuk sementara. Nanti akan dikenai biaya sebesar Rp 25 Ribu rupiah sesuai dengan Perda. Dananya akan masuk ke PAD. Terus yang ke tiga, setelah disembelih, akan diantar secara gratis. Tapi, kalau sudah banyak, tentu akan dikenai biaya. Untuk PAD juga,” imbuh Marten tersenyum.
Di Bone Bolango, tahun ini menyiapkan 1.071 ekor sapi dan kambing untuk kurban Iduladha. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bone Bolango, Roswaty Agus, mengungkapkan data hewan kurban tahun 2021 ini secara umum mengalami peningkatan dari tahun lalu atau tahun 2020, dimana hanya ada 1.013 ekor, terdiri dari 965 ekor sapi dan 48 ekor kambing. “Tahun ini data hewan kurban yang masuk dan dilaporkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan hingga Senin (19/7) malam, itu sudah berjumlah 1.071 ekor, terdiri dari 1.050 ekor sapi dan 21 ekor kambing,”sebut Roswati Agus.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Alwin Karim, menambahkan sejak tanggal 19 Juni 2021 hingga tanggal 19 Juli 2021, pihaknya telah melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban di titik-titik penjualan. Sementara itu, di Kabupaten Gorontalo Utara dilaporkan jumlah hewan kurban sebanyak 564, jumlah ini sama seperti tahun lalu. (tro/nat/rwf/roy)












Discussion about this post