GORONTALO – GP – Komisi pemilihan umum (KPU) terus melakukan pemutakhiran data pemilih, kendati saat ini tidak sedang menghadapai ajang pesta demokrasi. Dari hasil pemutakhiran berkelanjutan untuk semester I tahun 2021, tercatat sebanyak 813.046 pemilih di Gorontalo. Angka itu naik dari jumlah pemilih Pemilu tahun 2019 sebelumnya sebesar 812.801 pemilih, atau ketambahan 245 jiwa. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) semester I tingkat Provinsi Gorontalo, yang berlangsung di kantor KPU Provinsi Gorontalo, Rabu (30/6).
Rakor yang dibuka Ketua KPU, Fadliyanto Koem itu diikuti stakeholder PDPB yakni, Dinas BPMD Dukcapil Provinsi Gorontalo, Bawaslu Provinsi Gorontalo, Dinas Dikbudpora Provinsi Gorntalo, Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Gorontalo, Korem 133 Gorontalo, Polda Gorontalo, Pimpinan Partai Politik se Provinsi Gorontalo, KPU Kabupaten/kota se Gorontalo bertempat di aula KPU Provinsi Gorontalo.
Ketua KPU Provinsi Gorontalo Fadliyanto Koem, mengatakan, berhadap sinergitas instansi dan stakeholders PDPB ini, turut menjadi bagian dalam melahirkan data pemilih berkelanjutan yang akurat dan mutakhir. “Kita akan saling bertukaran data, untuk dapat menyempurnakan data yang dimutakhirkan KPU,” ujar Fadliyanto.
Rakor PDPB ini dilaksanakan KPU Provinsi dalam setahun sebanyak dua kali. Setiap semester. Rakor ini menghimpun informasi, masukan dan saran dari instansi yang terkait, termasuk parpol. Mereka juga diharapkan bisa memberikan informasi update soal data pemilih terutama parpol terhadap konstituennya. Parpol harus bisa memastikan konstituennya susah terdaftar sebagai pemilih di setiap bulan berjalan.
Rakor dipimpin anggota KPU Provinsi Gorontalo Divisi Perencanaan data dan Informasi, Sophian Rahmola. Mantan ketua KPU Gorontalo Utara itu, menjelaskan proses pemutakhiran data pemilih sejak tahun pemilu 1955 sampai pilkada 2015 metode pemutakhiran data pemilihnya pendekatan periodic list. Artinya, nanti setiap iven pemilu/pilkada lima tahun sekali, baru KPU memutakhirkan data pemilihnya. Tetapi, sejak tahun 2017 pola pendekatan pemutakhiran data pemilih sudah continous list (berkelanjutan). “Setiap bulan KPU memutakhirkan data pemilih lewat koordianasi dengan instansi terkait, dan parpol,” kata Sophian.
Dalam rakor itu, seluruh instansi menyatakan dukungan pemutakhiran data KPU. Seperti, kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gorontalo. Kabid Penma Kemenag, Burhan Dunggio, mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan ke Madrasah se Provinsi Gorontalo untuk dapat melayani KPU ketika mengkoordinasikan data, siswa kelas 12 tingkat MA yang mereka sudah masuk dalam umur pemilih pemula untuk didaftar sebagai pemilih di KPU kabupaten/kota.
Begitu pun dengan Kanwil Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Gorontalo, Kadid Administrasi Kanwil Kemenkumham, Dwi Harnanto menyampikan, pihaknya siap membantu KPU dalam memutakhirkan data pemilih bagi warga binaan di Lapas se Gorontalo. Termasuk data WNA yang ada di Gorontalo agar jangan sampai masuk dalam daftar pemilih. Pasipers Kodim 1304 mewakili Korem 133 Gorontalo, Kapten Reinhard Lahia, dan Direskrimum Polda Gorontalo, Kombes Pol Nur Santiko, juga menyampaikan kesiapannya untuk membantu menyampaikan data warga sipil yang sudah menjadi TNI/Polri yang masih ada dalam data pemilih dan termasuk anggota TNI/Polri yang akan menjelang pensiun, menjadi sipil untuk didaftarkan di data pemilih sebagai pemilih pemula. (tro)












Discussion about this post