PRESIDEN Ke dua, Republik Indonesia, H.M Soeharto mendirikan yayasan amal bakti Pancasila (YABP), yayasan ini membangun ratusan masjid di seluruh Indonesia, totalnya mencapai 999 masjid. Empat diantaranya ada di Gorontalo.
Empat unit masjid bantuan Soeharto yang dibangun di Gorontalo yakni tiga unit tipe 15 dan satu unit tipe 17. Salah satunya adalah masjid Sabilurrasyad di kompleks kampus Universitas Negeri Gorontalo, yang kini telah direnovasi. Renovasi masjid ini tetap mempertahankan bentuk atap yang tersusun dari tiga bagian sebagaimana konstruksi masjid bantuan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila. Peringatan haul 100 tahun Presiden Soeharto diselenggarakan pihak keluarga di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Selasa (8/6). Acara digelar secara offline dan online, yang diikuti ratusan jemaah termasuk sejumlah tokoh dan pejabat. Soeharto, sosoknya dikenal sebagai bapak pembangunan.
Doa bersama itu disertai dengan peluncuran buku ‘Profil 999 Masjid Pak Harto’. Buku tersebut diserahkan oleh Panji Adhikumoro Soeharto kepada sejumlah tokoh. Arissetyanto Nugroho selaku ketua harian panitia acara doa bersama mengatakan, momentum satu abad kelahiran Pak Harto sangat istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi keluarga Jenderal Besar Haji Muhammad Soeharto.
“Bagaimana pun, 8 Juni 2021 menjadi hari yang patut dikenang dan disyukuri oleh siapa pun yang mencintai dan menghormati presiden kedua Republik Indonesia tersebut,” kata Arissetyanto Nugroho dalam keterangannya yang diterima JawaPos.com, Selasa (8/6).
Lebih jauh dikatakan Arissetyanto, almarhum Soeharto semasa hidupnya sebagai putra terbaik bangsa banyak memberikan segala hal terbaik dari dirinya bagi ibu pertiwi tercinta. Pak Harto sejak remaja memilih menjadi bagian dari anak zamannya, menjadi pejuang yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengangkat senjata. “Masa muda Pak Harto dihabiskan dengan meniti karier sebagai prajurit yang menjaga dan memastikan nusa dan bangsanya terjaga dari marabahaya yang datang mengancam,” imbuhnya.
Arissetyanto membeberkan, Pak Harto pada menghadapi suatu titik penting dalam hidupnya. Yakni, memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan itu untuk meredakan pemberontakan di berbagai daerah. Pak Harto juga memimpin operasi Mandala Pembebasan Irian Barat. “Tidak kalah penting lagi, dia membawa bangsa ini keluar dari kemelut nasional pasca kudeta G30S/PKI,” ujarnya.
Titik itulah yang membawa Soeharto mendapat mandat Presiden Kedua Republik Indonesia. Selama memimpin Indonesia, Pak Harto mengukir banyak prestasi. Di antaranya, Pak Harto berjasa besar di bidang pembangunan ekonomi dan pertanian. Programnya itu mampu menurunkan tingkat inflasi dari 650 persen menjadi 12 persen dalam beberapa tahun pertama kepemimpinan. Selama Pak Harto menjadi Presiden, ekonomi Indonesia sempat tumbuh rata-rata secara konstan di atas 7 persen pertahun.
Siti Hardijanti Rukmana atau ‘Mbak Tutut’ berharap acara tersebut bisa memberi spirit bagi anak bangsa untuk meneruskan perjuangan Soeharto, pimpinan orde baru yang dikenal sebagai bapak pembangunan. “Mudah-mudahan kami yang melanjutkan perjuangan HM. Soeharto senantiasa diberikan kekuatan, taufik, dan hidayahnya. Sehingga betul-betul dapat melanjutkan apa yang menjadi cita-cita Bapak Pembangunan,” kata Putri pertama Soeharto itu dalam keterangan tertulis. Tutut menilai sosok ayahnya adalah orang tua serta guru yang bijak, semangat bekerja, tegas, jujur, dan bijaksana. “Bapak pantang menyerah dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil meskipun banyak kendala yang dihadapi,” ujar Tutut.
“Kami ditempa dan diajarkan bagaimana mencintai perjuangan terhadap bangsa untuk mewujudkan cita-cita adil makmur berdasarkan Pancasila,” sambung Tutut. Bersamaan acara tersebut, digelar pula penyerahan buku berjudul ‘Profil 999 Masjid Pak Harto’ dari pihak keluarga kepada sejumlah tokoh, di antaranya Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH. Nasaruddin Umar, dan lainnya. (tro/jp/jpnn)












Discussion about this post