LIMBOTO -GP- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menekankan peran masjid sebagai katalisator untuk kemakmuran bagi masyarakat. Olehnya dia meminta para pengurus DMI tidak hanya berfokus untuk memakmurkan masjid. Tapi ikut berpikir mengangkat kesejahteraan masyarakat di sekitar masjid.
Hal itu ditekankan Jusuf Kalla saat melantik pengurus DMI Gorontalo masa bakti 2020-2025, Rabu (28/4) kemarin. Pelantikan pengurus DMI Gorontalo yang dinahkodai Prof DR Ir Nelson Pomalingo itu berlangsung di Aula Masjid Baitul Izza Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto, dengan penerapan protokol kesehatan, dan pengamanan yang ketat. Tak hanya undangan dibatasi. Peserta yang hadir juga wajib melakukan tes PCR, mengenakan masker. “Tugas kita seperti yang selalu saya sampaikan ialah, bagaimana memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan masyarakat,” ujar Jusuf Kalla.
Selama ini lanjutnya, masjid terkesan hanya jadi tempat ibadah. Padahal jika menoleh sejarah di masa Rasulullah. Masjid lebih dari tempat salat, Menjadi tempat berunding, tempat pendidikan, tempat pengobatan, hingga tempat musyawarah masalah masyarakat. Terlebih didukung potensi jumlah masjid di Indonesia yang begitu besar, sebanyak 18 ribu masjid, 2.410 diantaranya berada di Gorontalo.
“Bagaimana kita memanfaatkan kondisi itu untuk menjaga persatuan dan kesatuan kita, serta membantu sesama,” tambah dia.
Apalagi menurut JK, dengan jumlah masjid yang besar mencapai 2.410 masjid, serta pengurus DMI Gorontalo yang diisi guru besar dan doktor dengan jumlah terbanyak di Indonesia. Tentunya wajib melahirkan program kerja yang terbaik di Indonesia.
“Tugas kita (DMI) bagaimana mendorong masyarakat tetap maju, tetap berusaha. Apalagi paling banyak profesornya di DMI Gorontalo, pengurus ini harus bisa memberikan kualitas hidup pada masyarakat. Harus memberikan pemikiran yang sangat baik. Jadi tentu program DMI Gorontalo akan lebih baik dari provinsi lainnya,” pungkas JK.
Menyahuti harapan Ketum DMI, Ketua DMI Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan usai dilantik, DMI Gorontalo akan langsung rapat kerja untuk menyusun program 5 tahunan. “Saya kira jelas beliau sampaikan bagaimana Masjid dimakmurkan dan jamaahnya makmur. Maka kegiatan di masjid kita buat tidak sekedar ibadah, tetapi muamalah yang lain, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan,” ujar Nelson.
Salah satu upaya yang akan dilakukan DMI yakni dengan memasukkan kegiatan ekonomi dalam khotbah. Juga ke depannya, DMI akan berupaya mahirkan bank kredit syariah khusus untuk warga. “Ke depan kami akan membangun BPRS atau bank perkreditan rakyat syariah, berbasis masjid akan kita bicarakan. Mudah-mudahan 5 tahun ke depan itu akan tercipta, minimal tiap kabupaten-kota ada 1 BPRS yang berbasis masjid,” terang Nelson.
Selain melantik pengurus DMI, JK juga menyempatkan diri melihat pelaksanaan vaksinasi tamirul masjid yang dipusatkan di Masjid Jami Baiturahman Limboto, serta melihat proses pengumpulan zakat fitrah. “Kita akan dorong pengurus masjid itu di vaksin. Karena mereka ini melayani umat. Maka mereka harus divaksin, agar supaya di era Covid ini pengurus masjid tetap sehat melayani umat kita,” jelas Nelson. (Nat)












Discussion about this post