GORONTALO, GP – Tahun ini, pasar senggol atau pasar rakyat dan festival tumbilotohe di Kota Gorontalo kembali ditiadakan. Alasannya, tak lain adalah untuk menghindari penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Gorontalo.
Peniadaan pasar senggol dan festival tumbilotohe ini diputuskan melalui Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo yang diikuti oleh seluruh Bupati/Walikota se Provinsi Gorontalo, Kamis (22/4).
“Tapi, kalau memang keputusannya ditiadakan, maka kita akan laksanakan keputusan itu. Kami juga setuju dengan konsep pak gubernur yang tadi. Ini juga bisa merepotkan kami, kota menjadi kotor saat lebaran idul fitri,” ucap Walikota Gorontalo, Marten Taha setelah mendengar keputusan Forkopimda Provinsi Gorontalo.
Untuk tumbilotohe, kata Marten, tetap dilaksanakan. Ini untuk melestarikan budaya Gorontalo. Hanya saja, lanjut Marten, tumbilotohe tidak dilombakan. “Tidak ada festivalnya atau tidak dilombakan. Hanya bisa dipasang dirumah masing-masing dan di gedung-gedung tertentu saja,” tegas Marten.
Sebelumnya, kata Marten, ada sejumlah organisasi masyarakat yang memohon izin kepada dirinya untuk pelaksanaan tumbilotohe. Namun, dengan tegas Marten mengatakan, bahwa tumbilotohe hanya bisa dipasang dirumah masing-masing saja.(rwf)













Discussion about this post