GORONTALO-GP – Harga emas perhiasan terus mengalami penurunan sejak awal 2021. Hingga menjelang akhir Maret, harga emas belum dipastikan akan naik seperti sebelumnya. Seperti yang ditemukan pada salah satu pemilik toko emas di Jalan Samratulangi, Kota Gorontalo, baru baru ini.
Maryani pemilik toko emas mengaku toko emas perhiasannya cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat. Toko tersebut memiliki beragam jenis emas perhiasan, dari cincin pernikahan, kalung hingga gelang. Sebagaimana diungkapkannya, harga emas tak stabil sejak beberapa bulan terakhir.
“Harga emas ini sering tidak menentu. Semenjak ada pandemi, harga emas sempat melonjak. Naik hingga 35 persen dari harga yang sebelumnya. Namun, sekarang justru harga emas mulai turun 20 persen,” ungkap Maryani. ia menjelaskan, harga emas sebelum pandemi berkisar Rp 580 ribu per gram. Berbeda pada awal pandemi harga emas naik menjadi Rp 960 ribu per gram. Di penghujung tahun harga emas mulai turun menjadi Rp 850 ribu per gram.
“Waktu awal pandemi, harga emas kan sempat naik, dan emas itu lebih banyak dijual daripada dibeli, karena yah sudah banyak juga yang jual emas kan, terus ditambah dengan kebutuhan juga. Dari bulan kemarin, harganya itu mencapai Rp 850 an ribu, tapi sekarang sisa Rp 840 ribu per gram,” tuturnya.
Maryani mengungkapkan sejauh ini, penjualannya masih belum bisa diharapkan. Padahal di Kota Gorontalo sendiri, sedang marak-maraknya pesta pernikahan. “Tahun lalu, pada saat covid-19 menyerang, tetap masih ada beberapa pelanggan yang membeli emas perhiasan di tengah musim nikah. Ditambah dengan musim hajatan, paling tidak sedikit-sedikit kami mendapatkan keuntungan,”ujarnya.
Sementara untuk menanggulangi kendala tersebut, Maryani mengatakan, beberapa emas perhiasan harus dijual kembali pada beberapa pedagang yang justru lebih luas investasinya dalam dunia bisnis. “Memang sempat beberapa pekan lalu, emas perhiasan sempat dijual kembali. Daripada di tahan-tahan kan. Mengingat juga dengan situasi yang belum normal. Tapi, syukur-syukur tetap masih ada juga pelanggan atau pembeli yang datang beli juga, walaupun belum seberapa,” tutup Maryani.(tr-71)
Comment