GORONTALO-GP – Harga daging ayam per ekor mulai turun lagi, setelah sebelumnya sempat naik. Hal ini tentu membawa dampak bagi penjualan daging ayam di pasaran. Seperti yang ditemukan pada salah seorang pedagang ayam yang berada di Jalan Pattimura, Kelurahan Limba U, Kota Gorontalo.
Wiran yang menjadi salah satu pedagang ayam di pasar sentral tersebut mengaku, bahwa memang penjualan ayam daging mulai naik, setelah pekan ini harga daging ayam yang perlahan turun. “Untuk alasannya kami selaku penjual mendapat bocoran terkait produksi ayam yang cukup memadai dan tidak ada kendala hingga saat ini.
Walaupun beberapa pekan lalu yaitu pada awal Maret harga daging ayam sempat naik. karena sesuai dengan instruksi dari” ungkapnya. Bulan kemarin, harga ayam masih terbilang standar yaitu Rp 50 ribu per ekor. Namun, sejak awal Maret harganya melonjak menjadi Rp 60 ribu per ekor.
Memasuki akhir Maret harganya turun kembali menjadi Rp 55 ribu per ekor dengan berat 2 kg. “Ada juga yang harganya Rp 50 ribu per ekor berat 1,7 kg, dan ini bergantung dengan kualitas dan berat dari ayam itu sendiri,” tutur Wiran. Sementara menurunnya harga ayam membuat pembeli juga cukup banyak dengan demikian penghasilan berangsur-angsur membaik.
Jika sebelumnya, omzet yang dihasilkan hanya Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu per hari. Hingga sekarang ini mencapai Rp 1,5 juta per hari. “Pada awal bulan penjualan ayam hanya mencapai angka 70 sampai 80 ekor ayam per hari. Tapi karena sekarang cukup banyak yang menjual makanan yang sering menggunakan daging ayam, maka yang memburu ayam setiap harinya pasti ada,” jelasnya.(tr-71)
Comment