GORONTALO – GP – Univesitas Negeri Gorontalo (UNG) mempercayakan Gorontalo Post, sebagai lokasi magang 23 mahasiswa semester enam, fakultas sastra dan budaya (FSB). Para mahasiswa itu nantinya akan belajar cara peliputan, penulisan, hingga penerbitan berita. Magang jurnalistik yang diikuti 23 mahasiswa ini merupakan tahun ketiga dilaksanakan. “Kami bersyukur, karena Gorontalo Post tetap menjadi tempat untuk belajar mahasiswa kami,”kata dosen pengampuh magang jurnalistik, Dr.Herson Kadir, saat penyerahan mahasiswa magang di Gorontalo Post, Senin (22/3).
Rencananya puluhan mahasiswa ini akan melaksanakan magang selama kurang lebih dua bulan. Menurut Herson, dipilihnya Gorontalo Post, karena perusahaan media ini, merupakan media besar dan selama ini menjadi rujukan informasi masyarakat Gorontalo. “Gorontalo Post media kredibel, makanya kami percaya, mahasiswa kami bisa belajar dengan baik ditempat ini,”katanya.
Selain itu, kata dia, dengan diterimanya mahasiswa melakukan magang jurnalistik di Gorontalo Post, maka Gorontalo Post mendukung program kampus merdeka, yang saat ini menjadi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, teori yang diperoleh mahasiswa selama belajar di kampus, diaplikasikan lewat program magang.
Sehingga, mahasiswa lebih berpengalaman, ketika selesai studi nanti. “Apa yang mereka terima di kampus, itu dipraktekan di tempat ini, kami bersyukur Gorontalo Post, bersedia menjadi laboratorium belajar mahasiswa UNG,”terangnya. 23 mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia itu,resmi diterima Pimpinan Redaksi Gorontalo, Jitro Paputungan. Dihadapan para mahasiswa, Jitro mengatakan, Gorontalo Post selalu bersedia menjadi tempat belajar jurnalistik. “Setiap tahun kami rutin menerima mahasiswa magang dari beberapa kampus di Gorontalo, ada pula yang dari luar Gorontalo.
Kami turut berbangga, karena mahasiswa ingin perdalam jurnalistik lewat praktek langsung di lapangan,”ujarnya. Sejak Gorontalo Post berdiri pada 1 Mei tahun 2000, Gorontalo Post menyatakan diri sebagai laboratorium belajar jurnalistik. “Siapa saja bisa datang belajar jurnalistik di tempat ini, sebagai media pertama dan terbesar di Gorontalo, kami ikut bangga bisa berbagi dengan teman-teman mahasiswa,”tambahnya.
Terpenting lanjut Jitro, dengan mengetahui tata kerja jurnalistik, maka mahasiswa magang bisa menjadi contoh untuk tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks. “Hindari membagikan berita hoaks. Karena hoaks itu bukan kerjaan jurnalistik. Bagikan berita dari sumber-sumber yang jelas, sehingga kita membantu masyarakat mendapat informasi yang terpercaya,”terangnya. (tr72)
Comment