Jalur Barat Rentan Narkoba, Deprov Gorontalo Minta Dukungan Polsek Moutong

MOUTONG -GP- Roadshow Komisi I Deprov Gorontalo ke Polsek-polsek di provinsi tetangga yang berbatasan langsung dengan Gorontalo, terus bergulir. Usai mengunjungi Polsek Bolaang Mongondouw Utara dan Bolaang Mongondouw Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, pekan lalu, kemarin (17/2) rombongan Komisi I mengunjungi Polsek Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Kecamatan Moutong sendiri berbatasan langsung dengan kabupaten Pohuwato.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi I AW Thalib diterima langsung oleh Kapolsek Moutong. Dalam pertemuan itu, AW Thalib mengatakan, kunjungan Komisi I untuk koordinasi terkait penanganan masalah Kamtibmas yang menonjol di Gorontalo. Mulai dari persoalan Miras, teroris dan Narkoba.

Dia mengatakan, Komisi I sebelumnya sudah mengunjungi dua Polsek di Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan Gorontalo. Yaitu Polsek Bolaang Mongonduw Utara dan Bolaang Mongondouw Selatan. Komisi I mengkoordinasikan pencegahan masuknya Miras ke Gorontalo. Karena Miras yang beredar di Gorontalo sebagian besar berasal dari Sulawesi Utara.

“Nah kalau kunjungan kami ke Moutong untuk mengkoordinasikan dua hal. Pertama soal teroris. Kedua soal Narkoba,” jelasnya. AW Thalib mengatakan, soal teroris, Komisi I mengharapkan dukungan Polsek Moutong untuk pencegahan dan pengawasan di pintu perbatasan. Karena di Gorontalo khususnya di Kabupaten Pohuwato, belum lama ini ada penangkapan 7 teroris oleh Densus 88.

“Jalur darat tentu menjadi alternatif pintu masuk bagi teroris. Kita mengharapkan agar koordinasi Polsek Moutong dan Popayato terkait langkah-langkah pencegahan dan pengawasan bisa lebih dimaksimalkan,” tandasnya. Selain teroris, AW Thalib mengakui, pintu perbatasan di wilayah barat sangat rentan dengan penyeludupan narkoba. Indikasinya adalah banyaknya kasus narkoba di Kabupaten Pohuwato.

“Penghuni sel di Lapas Pohuwato itu sebagian besar adalah Napi narkoba,” tambahnya. Olehnya Komisi I berharap agar pencegahan dan pengawasan di pintu perbatasan bisa dimaksimalkan baik oleh Polsek Moutong dan Polsek Popayato. Dalam kesempatan Kapolsek Moutong menyebutkan pengawasan terkait hal-hal yang berpotensi memicu gangguan Kamtibmas selama ini memang telah dimaksimalkan. Termasuk koordinasi dengan Polsek Popayato.

Hanya saja dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, pengawasan di pintu perbatasan memang sangat berjalan maksimal. Karena adanya posko pengawasan Covid-19 di pintu perbatasan. Keberadaan posko ini rupanya ikut menekan kasus penyeludupan narkoba dan miras. (rmb)

Comment