GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo melalui Training of Trainer Fasilitator SDGs melahirkan 30 pakar yang akan mengawal aparat Desa, untuk mencapai tujuan peningkatan kapasitas tata kelola desa yang ada di Teluk Tomini. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo Dr. Ir. Eduart Wolok ST, MT., pada penutupan kegiatan Training of Trainer Fasilitator SDGs di Hotel Maqna Gorontalo.
“UNG hari ini punya 30 pakar dari berbagai disiplin ilmu yang siap mengawal aparat desa untuk mencapai tujuan kita terkait peningkatan kapasitas tata kelola desa Teluk Tomini,” ungkap Eduart. Eduart menambahkan kedepan dengan Training of Trainer ini 3000 desa di kawasan Teluk Tomini akan dipetakan dengan tipologi desa yang sudah ditentukan oleh Kementrian Desa dan tujuan SDGs apa saja yang bisa diimplementasikan pada masing-masing desa.
“Setelah ToT ini mari kita bekerja dan memberikan kontribusi jelas untuk kelanjutan SDGs di kawasan Teluk Tomini,” tambahnya. Sebelumnya, Pusat Studi SDGs LPPM UNG bersama lembaga kerja sama Jerman Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) menggelar Training of Trainer Fasilitator Sustainable Development Goals (SDGs) pada Selasa (26/1) di Hotel Maqna Gorontalo.
Kepala Pusat Studi SDGs UNG Dr. Raghel Yunginger, S.Pd., M.Si., mengungkapkan Training of Trainer Fasilitator SDGs adalah untuk memperkuat kapasitas akademisi UNG sehingga bersama pemerintah dan non-pemerintah dapat mempercepat pencapaian SDGs. “Lewat tri darma perguruan tinggi tentunya keluarlah inovasi-inovasi yang bisa diimplementasikan dalam upaya percepatan pencapaian target SDGs,” ungkapnya. Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan IT Prof. Dr. Ikhfan Haris dalam sambutannya berharap peserta Training of Trainers dapat mengikuti pelatihan dengan baik.
“Peserta yang telah selesai mengikuti kegiatan ini nantinya akan menjadi trainer untuk selanjutnya akan menyampaikan pelatihan sesuai proyek yang didapatkan oleh Pusat Studi SDGs,” ungkap Ikhfan. Training of Trainer Fasilitator Sustainable Development Goals (SDGs) berlangsung selama 3 hari dengan materi teori secara SDGs, metadata SDGs, praktek membuat baseline dan memproyeksi baseline yang kemudian diwujudkan dalam target-target SDGs. (wan/ung)
Comment