gorontalopost.co.id- Di sudut sebuah gerobak sol sepatu sederhana yang berdiri sebagai saksi perjuangan hidup Yuyun Hasan. Pria berusia 42 tahun asal Gorontalo yang telah menjalankan usaha perbaikan alas kaki selama bertahun-tahun, mengubah keterampilan masa kecilnya menjadi sumber penghidupan keluarga mereka.
Setiap hari, dari pagi hingga sore, Yuyun dengan tekun menjahit dan memperbaiki sepatu serta sendal pelanggannya dengan tangan terampil yang telah terasah sejak usia dini, di sebuah lapak kecil di kompleks pasar Sentral, Kelurahan Limba U I, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Perjalanan Yuyun di dunia sol sepatu dimulai sejak ia masih duduk di bangku kelas 5 SD. “Setiap pulang sekolah, saya pergi ke tempat sol sepatu milik orang lain dan membantu di sana. Dari situlah saya belajar dan mengerti bagaimana cara menjahit sepatu dan sendal yang benar,” ujar Yuyun sambil mengenang masalalu.
Kerja keras Yuyun dalam belajar dari pengrajin orang lain membentuk fondasi keterampilan yang kini menjadi keahliannya. Pengalaman bertahun-tahun itu akhirnya mendorongn Yuyun untuk mandiri dan membuka usaha sendiri pada tahun 2015.
Dalam sehari, Yuyun mampu menyelesaikan hingga 25 pasang sepatu dan 25 pasang sendal. Dengan tarif Rp20.000 per pasang sepatu dan Rp15.000 per pasang sendal, pendapatan hariannya bisa mencapai Rp875.000 jika semua pesanan terpenuhi. Kecepatan tangannya patut diacungi jempol, satu pasang alas kaki dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 30 menit. Yuyun membuka gerobaknya dari jam 9 pagi hingga 5 sore, bahkan tidak jarang ia bertahan hingga malam hari ketika pelanggan berdatangan.
Namun, di balik angka-angka yang terlihat menjanjikan, Yuyun mengakui bahwa penghasilannya tidaklah menentu. “Kadang ramai, kadang sepi. Tidak setiap hari sama,” ujar Yuyun, Ahad (21/12/2025). Ketidakpastian ini menjadi tantangan tersendiri bagi Yuyun dalam mengelola keuangan keluarga. Meski demikian, Yuyun tetap bersyukur dengan apa yang ia miliki dan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan yang datang.
Kisah Yuyun Hasan adalah cerminan dari ribuan pedagang kecil di Indonesia yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup melalui keterampilan dan ketekunannya. Gerobak kecilnya bukan sekadar tempat usaha, melainkan simbol ketahanan dan semangat pantang menyerah. Dari jahitan demi jahitan yang ia buat, Yuyun tidak hanya memperbaiki sepatu dan sendal, tetapi juga merajut harapan untuk kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. (MG-18)













Discussion about this post