Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Gorontalo pada November 2025 mengalami inflasi tahunan atau year-on-year (y-on-y) sebesar 2,21 persen. Sementara dua wilayah terbesar di Provinsi Gorontalo masing-masing; Kota Gorontalo mengalami inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 2,04 persen dan Kabupaten Gorontalo 2,34 persen.
Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti menjelaskan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masuk dan berada di level teratas pada rincian kelompok pengeluaran dengan andil inflasi tahunan mencapai 8.06 persen.
“Selain itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang andil inflasi sebesar 3,71 persen, kelompok pendidikan 2,03 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,97 persen, kelompok transportasi 1,69 persen. Perumahan air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,58 persen serta pakaian dan alas kaki 0,38 persen,”jelas Dwi Alwi.
Gorontalo juga mengalami inflasi bulanan atau month to month sebesar 0,24 persen. Dwi Alwi menegaskan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,14 persen.
“Inflasi bulanan disumbang berdasarkan kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau yang naik mencapai 0,54 persen dengan memberikan andil inflasi 0,20 persen,”ujarnya.
Dia menambahkan selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok lain yang menyumbang inflasi bulanan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,48 persen dengan andil inflasi 0,04 persen. Selanjutnya kelompok transportasi. Pelan namun pasti, kenaikan moda transportasi jelang akhir tahun semakin meningkat yang turut memberi andil inflasi 0,35 persen.
Selain kelompok pengeluaran, ada sejumlah komoditi, barang dan jasa yang memicu andil deflasi atau penurunan harga diantaranya; ikan tude/ikan selar yang memberi andil inflasi sebesar 0,10 persen.
Tomat memberi andil 0,10 persen, ikan layang/ikan benggol 0,09 persen, daging ayam ras 0,08 persen dan ikan cakalang/ikan sisik 0,06 persen. Angkutan udara, emas perhiasan, telur ayam ras, ikan tuna dan ikan teri masing-masing memberi andil sebesar 0,03 persen.
“Dibulan November 2025 Provinsi Gorontalo juga mengalami inflasi tahun kalender atau year to date (y-to-d) yang mencapai 1,63 persen,”tukas Dwi Alwi. (lyd)













Discussion about this post