Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Tensi politik di tubuh Partai Golkar Kabupaten Gorontalo mulai memanas jelang penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II. Pasalnya, langkah Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gorontalo, Hendra Hemeto untuk mempertahankan posisinya tidak berjalan mulus.
Di hari kedua pendaftaran calon ketua DPD II, muncul pesaing Hendra Hemeto. Yaitu Iskandar Mangopa. Saat mendaftar sebagai calon ketua di kantor DPD II Golkar Kabupaten Gorontalo, sekitar pukul 16.30 wita, dia datang tak sendiri. Iskandar didampingi timnya.
Ketua Tim Pemenangan Iskandar Mangopa, Irwan Dai saat diwawancarai seusai melakukan pendaftaran mengatakan, Iskandar mengantongi dukungan dari 20 pemilik suara di Musda. Dari 19 Pimpinan Kecamatan (PK), Iskandar didukung 16 PK serta enam suara organisasi sayap didirikan.
Tak hanya itu, Iskandar kata Irwan Dai juga didukung oleh dewan penasehat Golkar. “Sehingga dari 25 pemegang hak suara, ada 20 suara untuk pak Iskandar,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Panitia Musda DPD II Golkar Kabgor, Guntur Puluhulawa mengakui sejauh ini Iskandar yang mendaftar. “Memang syarat calon adalah 30 persen dari pemilik suara dan Iskandar membawa 20 rekomendasi pemilik hak suara,” ungkap Guntur.
Ditanyakan jikalau ada rekomendasi ganda, Guntur mengaku pihaknya masih akan memverifikasi berkas dukungan. “Kami akan undang Ketua dan Sekretarisnya untuk kita tanyai langsung kemana pilihannya,” tegas Guntur.
Sementara itu Ketua DPD Golkar dua periode, Hendra Hemeto, dipastikan akan tetap maju dalam pencalonan Ketua DPD II. Karena sudah menerima surat diskresi pencalonan dari DPP Partai Golkar untuk periode ketiga.
Surat tersebut dikeluarkan pada 19 November 2025 dengan Nomor: B-848/DPP/GOLKAR/XI/2025, perihal Persetujuan sebagai Calon Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Gorontalo Periode ketiga.
Surat diskresi ini ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, serta Sekretaris Jenderal, Muhammad Sarmuji. Ada 10 daerah yang mengajukan diskresi kepada DPP untuk dapat kembali mencalonkan diri setelah dua periode menjabat. Namun, DPP hanya menyetujui empat daerah salah satunya adalah Kabupaten Gorontalo.
Alasan DPP memberikan diskresi karena Hendra Hemeto dinilai berhasil memimpin Golkar Kabupaten Gorontalo. Pada Pileg 2019, Golkar mendapatkan 6 kursi dan posisi Wakil Ketua DPRD. Selain itu, Golkar berhasil mengantar Hendra Hemeto sebagai Wakil Bupati Gorontalo.
Pada Pemilu 2024 Perolehan meningkat signifikan dari 6 menjadi 9 kursi. Dan menempatkan Golkar sebagai pemenang Pileg dan berhak mendapatkan kursi Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo. (Wie)












Discussion about this post