Gorontalopost.co.id — Gubernur Gusnar Ismail meresmikan operasionalisasi Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 di Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Selasa (30/9/2025). Operasionalisasi Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 dimulai dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan cek kesehatan gratis bagi para siswa.
Rasa haru bercampur bahagia nampak dari raut wajah dari para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 di Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Selasa (30/9).
Sebagian tak kuasa membendung air mata karena akan berpisah dengan anak-anaknya yang masuk asrama Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat merupakan sistem pendidikan boarding school atau berbasis asrama.
Seluruh siswa wajib tinggal di asrama di mana seluruh kebutuhannya, biaya pendidikan asrama, makan, dan seragam, ditanggung oleh pemerintah. Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi anak-anak putus sekolah yang termasuk dalam data Desil 1 dan 2, yaitu keluarga miskin ekstrem dan miskin.
“Anak saya Sri Revantiyawati Usman, dia putus sekolah kelas 3 SD karena sekolah jauh sekali dari rumah. Saya senang sekali dia bisa bersekolah kembali di Sekolah Rakyat, apalagi semuanya gratis,” ungkap Nuning Kahar, warga dari Desa Tangkobu, Kecamatan Paguyaman itu.
Nuning menambahkan, Sri Revantiyawati Usman merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ketiga kakaknya juga putus sekolah, namun sudah ada yang bekerja dan menikah. Sementara dua adiknya belum memasuki usia sekolah.
Nuning menaruh harapan besar agar anaknya betah mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat agar cita-citanya tercapai. “Alhamdulillah anak saya masuk ke sekolah ini dan dia juga mau tinggal di asrama,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Enti Antu, warga yang berasal dari Desa Olibu, Kecamatan Paguyaman Pantai. Enti berharap dengan masuk Sekolah Rakyat Terintegrasi 71, pendidikan anaknya akan lebih bagus. “Saya mau dia memiliki pendidikan yang bagus. Apalagi dengan tinggal di asrama bisa lebih mandiri,” pungkas Enti.
Gubernur Gusnar Ismail meminta para orang tua untuk mengikhlaskan anak-anaknya untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 demi masa depan mereka. “Kepada para orang tua, saya mengharapkan agar anak-anak ini secara ikhlas dititipkan sementara waktu untuk kami didik. Nanti akan diatur waktunya kapan orang tua bisa menjenguk dan bertemu dengan anak-anaknya,” kata Gusnar.
Gubernur mengatakan agar masyarakat patut bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memprogramkan Sekolah Rakyat. “Kita patut bersyukur atas perhatian bapak Presiden Prabowo Subianto dan mengucapkan banyak terima kasih atas perjuangan Pemerintah Boalemo karena ini merupakan Sekolah Rakyat yang pertama di Provinsi Gorontalo. Semoga perjalanan sekolah ini akan lancar dan sukses,” kata Gusnar.
Pada tahun pelajaran 2025, Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 menampung 75 siswa yang dibagi dalam tiga rombongan belajar (rombel). Dua rombel untuk jenjang pendidikan SD berjumlah 50 siswa dan satu rombel untuk SMP sebanyak 25 siswa.
“Masih banyak anak-anak kita yang belum masuk sekolah dengan berbagai macam alasan. Saya minta hapus semua alasan itu. Pemerintah sudah siapkan sekolah, tenaga pendidik, juga makanan dan sekolah yang bagus dengan harapan anak-anak ini bisa menyelesaikan sekolah dengan sebaik-baiknya,” tutur Gusnar.
Usai pembukaan MPLS, Gubernur Gusnar Ismail bersama Bupati Rum Pagau dan Wakil Bupati Lahmudin Hambali, meninjau asrama untuk siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 71. Sebanyak 20 kamar telah disiapkan dengan fasilitas lengkap untuk menunjang aktivitas siswa.
Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 untuk sementara masih menggunakan gedung Diklat BKD Boalemo di Kecamatan Botumoito. Pembangunan gedung sekolah definitif akan dimulai pada November 2025 yang berlokasi di Kecamatan Wonosari. Anggaran yang disiapkan untuk membangun sekolah beserta sarana penunjang lainnya mencapai Rp164 miliar. (tro/*)











Discussion about this post