gorontalopost.co.id – Penampilan Tarian Karawo pada Storytelling Competition Pariwisata Gorontalo yang berlangsung di CityMall Gorontalo, Ahad (28/9) mendapat perhatian serius Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie. Ia mempelototi kostum para penari yang ternyata tanpa nemampilkan karawo sebagaimana nama tarianya. Idah langsung menyampaikan kritik menohok, apalagi ditampilkan dalam hajat Gorontalo Karnaval Karawo (GKK). “Tarian Karawo tapi costum yang dipakai tidak ada motif karawonya,”tulis Idah Syahidah pada akun media sosialnya.

Kepada Gorontalo Post, Idah Syahidah menjelaskan, kritiknya tersebut tidak lain sebagai koreksi terhadap penyelenggara kegiatan, termasuk Sanggar Tari. Bahwa, nama tarian harusnya disesuaikan dengan kostum yang digunakan. “Misalnya ada tamu (dari luar daerah), ini tarianya apa ? oh tarian karawo. Apa itu karawo, karawo itu kain sulam khas Gorontalo. Seperti apa karawo itu, kok nggak ada di kostumnya?,”ujar Idah.
Kasus seperti kata dia, bukan kali pertama. Dibanyak acara yang ia hadiri, baik itu acara resmi pemerintah maupun resepsi pernikahan, penari membawakan tarian karawo tapi tidak menggunakan kostum bermotif karawo, dan saat itu juga Idah menyebut pasti mengingatkanya. “Pernah disebuah sekolah, saya hadir, disambut dengan tarian karawo. Kok mana karawonya, saya sampaikan langsung ke Kepala Sekolah agar menjadi perhatian,”paparnya.
Ia menyebut, jika terkendala biaya terkait kostum karawo, maka bisa disiasati dengan menampilkan motif karawo sedikit saja, tidak perlu dengan seluruh kostum ada karawo. “Kecil saja yang penting identitas karawonya ada. Atau misalnya gunakan kipas karawo, itu kan murah ya, tidak perlu semua kostum di-karawo,”jelasnya.
“Bahkan tarian saronde, selendangnya motif karawo, itu tarian saronde, bukan namanya tarian karawo,”tambah Idah. Ia menekankan, semangat membumikan Karawo sebagai sulam khas Gorontalo memang harus dilakukan. Ia senang, dimana-mana promosi terkait karawo terus dilakukan. “Kalau brand-nya karawo, ya baiknya menggunakan karawo. Itu kan identitas ya. Gorontalo yang di kenal apa, jagung, nah karawo itu identitas Gorontalo juga. Dan terus kita dorong, kita promosikan, ini loh karawo kain khas Gorontalo yang kental dengan adat dan budaya daerah,”terang Idah Syahidah.
Ia menyebut karawo dalam kostum tarian khas Gorontalo, tak sekadar hiasan,namun sebagai simbol identitas Gorontalo. Karawo sendiri merupakan kain sulam khas Gorontalo, yang hanya bisa diproduksi secara tradisional. (tro)











Discussion about this post