Gorontalopost.co.id, GOROTNALO — BPJS Kesehatan kembali menggelar kegiatan Rekonsiliasi Data Kepesertaan dan Iuran Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) BP Pemerintah Daerah untuk Triwulan III se-Provinsi Gorontalo Kamis,(25/09) di Ballroom Hotel Grand Q Kota Gorontalo
Kepala kantor BPJS Kesehatan cabang Gorontalo Djamal Adriansyah menjelaskan, Rekonsiliasi merupakan kegiatan rutin guna pemadanan data kepesertaan yang valid dan akurat yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Dukcapil serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
“Ini menjadi kegiatan rutin untuk melakukan pemadanan data serta validasi data dengan harapan mendapatkan data yang akurat, khusus peserta yang dijamin oleh Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kesempatan menyamakan persepsi, membahas rencana pelaksanaan kerjasama ditahun depan untuk skema penanggungan atau pembagian porsi tiap Provinsi, Kabupaten/Kota,”jelas Djamal Adriansyah.
Tercatat, data cakupan dan keaktifan peserta BPJS Kesehatan di Provinsi Gorontalo sampai dengan September 2025 mencapai 100,56 persen atau sebanyak 1.263.204 jiwa berdasarkan jumlah penduduk Provinsi Gorontalo yang merujuk pada data kependudukan basis atau DKB semester I tahun 2025.
Data kepesertaan segmen PBPU BP Pemda sampai dengan September 2025 mencatat, ada sebanyak 69.742 peserta dengan penanggung Pemda Provinsi sementara peserta dengan penanggung Pemda Kabupaten/Kota mencapai 207.666 peserta.
Total ada sebanyak 277.408 peserta yang menjadi tanggungjawab Pemda dalam hal ini membayar premi atau iuran BPJS Kesehatan. Dimana program ini bertujuan memastikan masyarakat yang tidak mampu dapat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui BPJS Kesehatan.
Untuk keaktifan peserta di Provinsi Gorontalo sampai dengan September 2025 jika dilihat dari target 98 persen peserta aktif, maka masih ada sekitar 51.415 jiwa peserta dengan status non aktif dengan keaktifan peserta mencapai angka 94,5 persen.
Disisi lain, tren pertumbuhan kepesertaan PBI JK mengalami penurunan paling besar pada bulan Februari mencapai 6,561 peserta, serta kenaikan terbesar terjadi di bulan Juni mencapai 27.454 peserta. Total hingga September 2025 pertumbuhan peserta sejak Desember 2024 surplus sebesar 21.946 peserta.
“Mengingat adanya peningkatan jumlah penduduk diawal tahun hingga September 2025, maka ada progress perkembangan pertambahan peserta, selain ada beberapa peserta yang non aktif atau belum terdaftar termasuk jumlah pertumbuhan penduduk. Jadi ada peningkatan data kurang lebih sekitar 2000 peserta,”tukas Djamal Adriansyah. (lyd)












Discussion about this post