Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Gorontalo SJ yang sebelumnya sempat ‘dijewer’ Sekretaris Daerah (Sekda) karena keterlibatanya dalam organisasi petani, dalam beberapa belakangan diketahui berkegiatan di Jakarta, tanpa sepengatahuan pimpinan instansi tempatnya bertugas. Bahkan, kabarnya untuk bisa ke luar daerah, SJ mengirim surat sakit dari dokter.
Diketahui SJ berkegiatan di Jakarta dan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian bersama dengan pengurus APTRI Gorontalo. Sebelumnya, SJ telah menyatakan mengundurkan diri dari organisasi petani itu, lantaran bertentangan dengan kapasitasnya sebagai ASN.
Selain itu, ia juga melakukan pertamuan di kantor LPP NU (Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama di Jakarta. Pertemuan itu diunggahnya pada status media sosial miliknya, dengan keterangan foto bahwa dirinya bersama Wakil Bupati Gorontalo serta petani tebu Gorontalo berkunjung ke LPP NU Jakarta.
SJ juga sempat menjelaskan kapasitasnya di kantor LPP NU sebagai kapasitas Ketua LPP PWNU Gorontalo, dan sebagai perwakilan petani tebu dalam rangka memperjuangkan haknya sebagai petani tebu bukan sebagai Sekretaris APTRI.

Ketua APTRI Gorontalo Wasito mengatakan, bahwa SJ merupakan pengurus LPP NU sehingga kegiatan di LPP NU tersebut dalam kapasitas itu. “Saya sudah sarankan selalu ASN kalau ada aturan yang melarang sebagai pengurus APTR sebaiknya mengundurkan diri dari pengurus.
Tetapi kalau tidak ada aturan yang melarang, ya silahkan pertimbangkan. Tapi kalau berjuang dimanapun pasti bisa. Tidak harus jadi pengurus. Pak Slamet mengundurkan diri dari Sekretaris APTRI lisan saja. Tapi selama ini kita belum pernah ketemu dalam forum APTRI. Dalam kapasitas sebagai warga dia berhak berjuang untuk kepentingannya,” kata Wasito.
Menariknya, SJ diketahui ternyata tanpa izin pimpinanya untuk ke luar daerah, padahal berkegiatan di hari kerja. SJ yang merupakan sekretaris kelurahan di salah satu kantor kelurahan di Kota Gorontalo itu, mengirim surat sakit untuk bisa melenggang ke Jakarta.
“Astagfirullah, berangkat kemana beliau pak? Setahu saya beliau (SJ) saat ini lagi sakit. Beliau kemarin kirim surat sakit dan mengajukan cuti sakit selama 5 hari. Saya tanda tangan pengajuan cuti beliau karena ada surat dokternya. Ya Allah, Pak Sek ini ei,”ungkap Rosmin Liputo pimpinanya di kelurahan.
Camat juga mengaku hal serupa, kepada wartawan ia menyebut jika mendapat laporan dari Lurah, kalaua SJ cuti karena sakit. “Sesuai informasi sama lurah, beliau cuti sakit dan tidak pernah minta izin sama saya. Dia (SJ) ini kirim surat dokter sama lurah,”katanya.
Sementara itu Sekda Kota Gorontalo, Ismail Majid mengatakan, pihaknya telah menghubungi camat dan lurah untuk meminta laporan terkait status dan keberadaan SJ di Jakarta.
“Saya sudah telepon camat dan lurah untuk mempertanyakan hal itu kepada yang bersangkutan langsung,”tandas Sekda Ismail Madjid, yang menyebut tambah dibuat repot dengan persoalan itu.
Dihubungi terpisah SJ mengaku bahwa dirinnya memang berkegiatan di Jakarta. Ia mengaku bersalah karena tidak berterus terang kepada atasan terkait keberangkatanya di ibukota.
“Karena memang kemarin saya tidak ada alasan untuk keluar daerah. Dan saya akui saya sudah salah. Hari Senin (22/9) itu saya menemani pak Yai dan mendampingi para petani tebu, tapi kapasitas saya bukan sebagai APTRI melainkan sebagai Ketua LPP NU Gorontalo,”pungkas SJ. (roy)










Discussion about this post