Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Pemerintah Kabupaten Gorontalo sedang menyiapkan pengisian jabatan untuk sejumlah kursi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau posisi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang kosong melalui mekanisme job bidding.
Rupanya peluang ini menjadi rebutan para Aparatur Sipil Negara (ASN), bahkan tercatat yang terbanyak selama job bidding di lingkung Pemerintah Daerah se Gorontalo. Hal ini diakui oleh ketua tim seleksi JPT, Prof. Rauf A Hattu, Ahad (21/9) malam.
Guru besar Universitas Negeri Gorontalo yang selalu menjadi tim seleksi JPT di lingkungan Pemda se Gorontalo ini menyebutkan, dari pengalamanya pelaksanaan job bidding yang pernah dilaksanakan, job bidding di Kabupaten Gorontalo, merupakan yang pertama kalinya, dengan jumlah peserta yang membludak.
Panitia seleksi kata dia, mencatat sebanyak 39 orang peserta, dan hanya memperebutkan 7 kursi pimpinan OPD dan dua staf ahli. Dari 39 peserta yang mendaftar itu, satu orang harus dianulir, lantaran tidak mendapat izin dari pejabat berwenang.
“Nanti kali ini seleksi terbanyak se Provinsi Gorontalo, karena ada yang memilih satu OPD sebanyak 13 sampai 14 orang, satu kursi diperebutkan 14 orang dan peluang besar sangat terbuka,” ungkap Rauf yang sudah sebanyak 90 kali menjadi ketua tim seleksi se Provinsi Gorontalo.
Lanjut dikatakan Rauf, dengan banyaknya peminat menandakan pemerintah daerah melakukan seleksi secara terbuka dan tidak ada intervensinya. “Peluang besar berkompotisi di Kabupaten Gorontalo dan bisa dikatakan sebagai Kabupaten terluas, sehingga mereka bisa mengabdikan diri untuk bisa mensejahterakan rakyat dan membangun Kabupaten Gorontalo menjadi lebih baik lagi kedepannya,” jelas Rauf.
Rauf menjelaskan, dari 38 orang ini pun tidak semuanya dari Kabupaten Gorontalo tetapi juga dari luar Kabupaten Gorontalo, seperti dari Provinsi Gorontalo sebanyak 4 orang, 2 dari Kabupaten Gorontalo Utara bahkan ada yang jadi kepala dinas di Gorontalo Utara, bahkan ada dua orang Kepala Sekolah yang ikut seleksi.
Ditanyakan kualitas lebih unggul pegawai dari Kabupaten Gorontalo atau luar Kabupaten Gorontalo, Rauf mengaku semuanya punya keunggulan dan kualitas hanya cara memandang dan menjabarkannya.
“Semua berkualitas ada yang mempunyai kemampuan dalam penjelasan, kemampuan segi makalahnya, ada yang mempunyai inovasi dalam menjalankan program yang pasti kualitas sama,” jelas Rauf.
Ia menambahkan, seleksi yang ada sudah dilaksanakan dari mulai tes awal, tes wawancara dan makalah, hanya tinggal menunggu hasil dari BKN diperkirakan awal Oktober.
“Karena nilai BKN sebesar 25 persen dan dari 25 persen itu akan diakumulasikan dengan nilai lainnya dan akan melahirkan tiga besar dan tiga besar akan diserahkan ke Bupati Gorontalo sebagai PPK dan Bupatilah yang akan menentukannya satu dari tiga yang diusulkan oleh panitia pelaksana.
“Bupati tidak boleh memilih selain dari tiga besar yang diusulan dari masing-masing jabatan dan siapa yang akan dipilih Bupati itu hak prerogatifnya dan kewenangan Bupati,” pungkasnya. (Wie)












Discussion about this post