Gorontalopost.co.id, PUNCAK BOTU — Provinsi Gorontalo selama ini dikenal sebagai salah satu daerah sentra peternakan khususnya ternak sapi. Gorontalo selalu mengirimkan ribuan ekor sapi ke luar daerah.
Ketua Komisi II Mikson Yapanto mengungkapkan dalam program pengiriman sapi itu, pemerintah daerah hendaknya tidak sekadar mengejar angka pengiriman tanpa memastikan sumber ternaknya berasal dari peternakan lokal.
Namun, Mikson meminta pemerintah perlu menjamin bahwa sapi-sapi itu benar-benar hasil dari bibit yang beberapa tahun lalu disalurkan ke peternak dengan menggunakan dana APBD.
“Jangan sampai pengiriman yang digembar-gemborkan itu justru dari sapi yang dibeli di luar daerah. Kalau begitu, uang daerah keluar, tapi tidak berputar di sini,” tegas Mikson.
Menurutnya, tujuan utama program bantuan bibit sapi adalah agar Gorontalo mampu menjadi daerah penghasil sapi yang berkelanjutan. Sehingga keberhasilan pengiriman harus dihitung dari sejauh mana program tersebut melahirkan populasi sapi lokal yang siap jual.
Mikson pun menegaskan akan terus mengawal kebijakan ini. Sebab, dari pandangannya pengiriman sapi baru bisa disebut sukses bila Gorontalo tidak hanya menjadi pintu keluar ternak, tetapi juga pusat produksi sapi yang mandiri.
“Kita ingin pengiriman bukan hanya pencitraan. Harus ada dampak nyata bagi peternak lokal, sehingga putaran ekonominya benar-benar dirasakan masyarakat Gorontalo,” pungkasnya. (rmb)












Discussion about this post