Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memperingatkan pejabat pemerintah yang flexing atau memamerkan kemewahan di tengah darurat kamtibnas diseluruh daerah. Tidak cuma itu, Mantan Kapolri ini juga meminta pejabat daerah untuk menunda acara seremonial kedinasan ataupun pesta yang terkesan pemborosan bagi pemerintah daerah.
Karena situasi saat ini masih dalam kondisi sensitif. Penegasan ini disampaikan Tito saat memimpin zoom meeting bersama seluruh kepala daerah, termasuk Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail turut mengikutinya, Selasa (2/9).
“Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga, tolong ingatkan keluarga masing-masing, situasinya sangat tidak bagus dan sensitif. Termasuk juga acara-acara pribadi, lebih baik dilaksanakan dengan cara sederhana,”tegas Tito.
Disamping mengingatkan soal kemewahan, Mendagri Tito juga meminta kepala daerah untuk menunda segala kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan apalagi dibarengi dengan musik seperti berpesta. Disamping itu, para kepala daerah diminta untuk menunda keberangkatan di luar negeri dan harus berada di dalam daerah untuk mengendalikan situasi bersama forkopimda.
“Situasi saat ini sangat sensitif rekan-rekan kepala daerah, jadi baik hari ulang tahun daerah atau kegiatan kedinasan lainnya, itu dilakukan secara sederhana, memberikan santunan kepada anak yatim piatu, bantuan kepada masyarakat kurang mampu itu jauh lebih bermanfaat, nanti kalau pesta-pesta ada musiknya, dipotong, dimuat di tiktok dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile pejabat, ini akan menimbulkan amunisi baru yang bisa digoreng oleh siapapun yang ingin situasi tidak baik,”ungkap Tito.
Dia juga menegaskan agar pejabat daerah untuk tidak menunjukkan kemewahan di sosial media. Imbauan ini juga berlaku bagi keluarga dari pejabat daerah. “Kemudian juga termasuk flexing. Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga. Tolong ingatkan keluarga masing-masing, terutama cara berpakaian, kemudian penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, hati-hati kendaraan,” ungkapnya.
Menurut Tito pesta acara pribadi juga lebih baik dilakukan dalam situasi sederhana. Tito meminta semua pejabat daerah juga berhati-hati dalam bersikap sehingga masyarakat tidak terprovokasi.
“Sekali lagi, situasi yang tidak bagus, sensitif, nanti akan dipotong, dibuat tulisan gambar, video yang kemudian gampang sekali terprovokasi. Saat ini kita lihat bahwa banyak pergerakan-pergerakan ini menggunakan sosial media, terutama TikTok, jadi hati-hati. Menjarah juga ada live pakai TikTok,” ungkapnya.
Pemerintah juga telah menegaskan perjalanan ke luar negeri untuk ditunda terlebih dahulu, termasuk untuk pegawai Kemendagri. Ia menyampaikan mohon maaf tidak akan memberikan izin untuk keberangkatan ke luar negeri.
“Kemudian kami juga sudah menyampaikan untuk menunda semua keberangkatan ke luar negeri. Di Kemendagri ini juga, kami lihat juga, kalau ada permintaan untuk izin keberangkatan ke luar negeri, mohon maaf, kami sekarang tunda dulu sampai situasinya nanti kondusif,” jelas dia. (tro/net)











Discussion about this post