Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Upaya melakukan transformasi digital di lingkungan pedesaan mulai dilakukan oleh pemerintah, dimulai dari meluncurkan program Kawasan Ramah Non Tunai, Semua Bisa Qris (Kawan Qris) yang diresmikan secara simbolis oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, di Lapangan Bostar, Kecamatan Dungaliyo, Sabtu (26/7/2025).
Bupati mengatakan, transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan di tengah era modern yang ditandai oleh kemajuan teknologi yang begitu pesat, apalagi pasca pandemi COVID-19 yang mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan sistem pembayaran digital.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan inovasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena tidak memerlukan perangkat mahal, cukup dengan smartphone dan aplikasi pembayaran digital, masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi, termasuk pelaku UMKM dan pedagang kecil, sudah dapat memanfaatkan layanan ini. “QRIS adalah alat pembayaran yang inklusif, ia tidak membedakan besar-kecilnya usaha, lokasi atau latar belakang penggunanya,” kata Sofyan.
Bupati Sofyan mengatakan, pemerintah Kabupaten Gorontalo melihat program ini sebagai peluang besar untuk mendorong kemajuan desa, terutama dalam sektor ekonomi. Transaksi non tunai dinilai akan meningkatkan efektivitas bisnis UMKM, menciptakan transparansi, mengurangi risiko kehilangan uang, serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan resmi. “QRIS adalah gerbang menuju desa cerdas, desa berdaya dan desa yang siap menghadapi masa depan,” tegas Bupati.
Ia menambahkan bahwa pembangunan ekonomi digital di desa harus dimulai dari edukasi dan literasi yang berkesinambungan. Tantangan seperti keterbatasan akses internet dan rendahnya literasi keuangan harus dijawab dengan sinergi semua pihak. “Peluncuran ‘Kawan QRIS’ di dua desa tersebut sebagai bukti bahwa desa-desa di Gorontalo mampu menjadi bagian dari transformasi digital nasional,” jelas Sofyan.
Sofyan Puhi mengajak semua unsur masyarakat untuk turut ambil bagian dalam mendukung program ini. Peresmian Kawan QRIS hari ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan fondasi yang harus diperkuat agar semakin banyak desa di Gorontalo bergabung dalam inisiatif serupa ke depan.
“Saya berharap tahun depan, lebih banyak desa yang akan menjadi bagian dari program ini, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, BI dan masyarakat, tidak ada yang tidak mungkin, mari kita dorong pemuda desa menjadi agen digitalisasi. Mari kita latih UMKM untuk siap berdagang secara online dan menggunakan QRIS,” pungkasnya. (Wie)












Discussion about this post