Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Musyawarah Daerah (Musda) VI Partai Golkar Provinsi Gorontalo, yang berlangsung di Hulondalo Ballrom, Ahad (27/7), melahirkan pemimpin baru untuk menahkodai partai berlogo beringin rimbun itu.
Idah Syahidah Rusli Habibie terpilih aklamasi setelah seluruh ketua DPD II Golkar se Gorontalo, organisasi sayap partai, dan utusan DPP, bulat memberikan dukungan terhadap Wakil Gubernur Gorontalo untuk memimpin DPD I Golkar Gorontalo periode 2025-2030.
Penetapan hasil Musda dilakukan setelah seluruh tahapan Musda berjalan lancar. Nama Idah makin menguat, setelah Rusli Habibie menyatakan tidak maju lagi sebagai calon ketua DPD I Golkar. Rusli diketahui sudah 17 tahun memimpin Partai Golkar Gorontalo.
Idah bukan orang baru di Golkar, istri mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu, pernah menjadi anggota fraksi Golkar DPR RI pada periode 2019-2024, dan diusung Partai Golkar pada Pilgub Gorontalo 2024 lalu, berpasangan dengan Gusnar Ismail. Pasangan Gusnar-Idah menjadi meneruskan tradisi Golkar memenangkan Pilgub Gorontalo.
Dalam pidato politiknya pertamanya setelah ditetapkan sebagai ketua DPD I Golkar Gorontalo, Senin (28/7) dini hari tadi, Idah Syahidah menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Golkar untuknya. Ia mengaku paham betul dengan dinamika yang terjadi menjelang Musda hingga pelaksanaan Musda. “Saya tahu ada wajah-wajah lelah, wajah-wajah keraguan, ketidak setujuan, ada pro dan kontra, itu adalah bagian dari demokrasi,”ujar Idah Syahidah.
Ia menyebut, pernah menolak untuk mencalonkan diri sebagai ketua DPD I Golkar, permintaan untuk mencalonkan itu bahkan datang langsung dari suaminya, yang juga Ketua DPD I Golkar sebelumnya, Rusli Habibie. “Beberapa bulan lalu, pak Rusli Habibie sampaikan ke saya diminta untuk mencalonkan diri sebagai ketua DPD I, saya jawab tidak. Ada yang tanya lagi saya jawab tidak,”tegasnya.
Namun keputusan untuk menerima amanah sebagai ketua DPD I Golkar Gorontalo terjadi ketika semua bersepakat memintanya untuk mengemban amanah Partai Golkar itu. “Tetapi hari ini, saya diminta atas kesepakatan semua rekan-rekan untuk menduduki jabatan (Ketua DPD I),”ujarnya.
Ia mengaku, kendati sudah lama berkecimpun di dunia politik, namun memimpin partai sebesar Golkar adalah hal yang baru baginya. Kendati begitu, ia optimis akan membawa Golkar Gorontalo makin berkibar, apalagi kata Idah,dibelakangnya terdapat dukungan yang kuat dari seluruh kader, dan terdapat mentor-mentor yang hebat.
“Insya Allah dengan hal yang baru ini menumbuhkan semangat baru kita semua. Dan tentunya saya tidak sendiri disini, saya didampingi oleh orang-orang pintar, oleh sesepuh partai Golkar, oleh kader-kader Golkar, yang memang sudah berakar,”kata Idah. “Kita akan nyalakan Gorontalo dengan Golkar yang kuning. Menyala Golkar Gorontalo,”teriak Idah penuh semangat.
RUSLI TIDAK MAJU LAGI
Sebelum penetapan ketua DPD I Golkar Gorontalo terpilih, harapan agar Rusli Habibie kembali mempin Golkar sangat kuat. Bahkan saat acara pembukaan Musda teriakan “adebo Rusli” terus menggema. Untuk maju lagi, Rusli harus mengantongi diskresi dari Ketua umum DPP Golkar, lantaran Rusli sudah tiga kali menjabat ketua DPD I Golkar.
Dalam ketentuan Golkar, seorang kader hanya boleh memimpin selama dua periode sebagai ketua DPD. Rusli pada periode lalu, atau periode ketiga menjabat kedua DPD I, mendapat diskresi dari ketua umum DPP Golkar saat itu, Airlangga Hartartro.
Ketua DPP Golkar Bahlil Lahadalia menyebut, diskresi untuk Rusli Habibie ditangani Sekjen DPP Gokar. “Sekjen yang selelsaikan itu,”kata Bahlil menjawab pertanyaan Gorontalo Post, usai Musda kemarin.
Kepastian Rusli Habibie tidak maju lagi, disampaikan disampaikan Ketua Bapillu Golkar Provinsi Gorontalo Thomas Mopili, disela Mudah malam tadi. Suasana ballroom sempat hening, ketika Thomas mengumumkan bahwa Rusli Habibie tidak lagi maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Gorontallo.
”Seluruh DPD II Golkar se -Provinsi Gorontalo menginginkan agar Rusli Habibie maju kembali sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Gorontalo, namun dengan berat hati beliau menyatakan untuk tidak maju lagi pada bursa pemilihan,”kata Thomas. Ia menyebut, Rusli menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan ketua DPD I Golkar melalui mekanisme Musda. (tro/tha)











Discussion about this post