Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui KPKNL Gorontalo, bekerjasama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Gorontalo serta didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, menggagas proyek optimalisasi kawasan Terminal Tipe A Isimu di Kabupaten Gorontalo, sebagai langkah strategis untuk mendorong perekonomian daerah.
Proyek ini bertujuan untuk mentransformasikan aset negara yang berlokasi di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo itu menjadi sebuah pusat distribusi logistik dan motor penggerak ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Sekaligus mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam penataan kawasan di sepanjang jalan Trans Sulawesi dan GORR (Gorontalo Outer Ring Road).
Kepala KPKNL Gorontalo, Purwito,menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan implementasi dari visi DJKN sebagai “A Distinguished Asset Manager”, di mana aset negara harus dikelola secara produktif untuk memberikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi rakyat.
“Terminal Isimu adalah ‘aset tidur’ dengan lahan seluas hampir 2,6 hektar yang potensinya belum tergali sepenuhnya. Melalui optimalisasi ini, kami tidak hanya menargetkan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tetapi yang lebih penting adalah menciptakan multiplier effect: pusat distribusi yang efisien, tumbuhnya UMKM, harga bahan pokok yang lebih stabil bagi masyarakat, dan kawasan yang lebih tertib,” ujar Purwito.
Pusat Logistik Baru dan Penopang Ekonomi Lokal
Rencana utamanya adalah menjadikan Terminal Isimusebagai sentra pergudangan dan fasilitas parkir truk untuk distribusi bahan-bahan pokok strategis, seperti bawang merah dan putih serta cabai yang berasal dari Sulawesi Selatan. Dengan adanya pusat distribusi yang terpusat, diharapkan akan muncul kepastian pasokan yang mendorong tumbuhnya pedagang-pedagangkecil berskala UMKM di Gorontalo.
Konsumen juga akandiuntungkan karena alur distribusi yang lebih efisien berpotensi menekan harga di tingkat eceran. Langkah ini diharapkan dapatmemberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Provinsi Gorontalo yang pertumbuhannya masih perlu didorong.
Kolaborasi Penataan Kawasan bersama dengan BPTD Kelas II Gorontalo dan Pemerintah Daerah Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Gorontalo, Zulmardi menjelaskan, bahwa proyek optimalisasi ini juga merupakan solusi konkret atas isu penataan kawasan. Selama ini, aktivitas bongkar muat serta truk-truk besar yang parkir liar di sepanjang bahu Jalan Trans Sulawesi telahmengganggu ketertiban umum dan kelancaran arus lalulintas.
“Kami menjalin kerjasama erat dengan KPKNL Gorontalo serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Gorontalo. Proyek ini sejalan dengan program pemerintah daerah untuk menata kawasan menjadi lebih teratur.Seluruh aktivitas bongkar muat dan parkir truk nantinya akan dialihkan kedalam area Terminal Isimu,” tambah Zulmardi.
Dukungan pemerintah daerah menjadi kunci untuk memastikan semua pihak, termasuk para pelaku usaha, dapat beralih dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan di terminal.
Sinergi dengan BPTD Kelas II Gorontalo dan Mitra Usaha
Sebagai pengguna aset, BPTD Kelas II Gorontalo memegang peranan vital dalam keberhasilan proyek ini. Kolaborasi teknis dan operasional antara KPKNL Gorontalo dan BPTD Kelas II Gorontalo memastikan bahwa rencana pengembangan sesuai dengan fungsi utama terminal.
Selain itu, para penyewa atau pelaku usaha yang sudah ada, seperti pengelola sembilan lapak yang telah mendapat izin sewa, akan dianggap sebagai mitra strategis. Mereka akan dilibatkan dalam ekosistem ekonomi yang lebih besar dan terintegrasi di kawasan terminal.
Dengan mengoptimalkan lahan kosong yang sangat luas di Terminal Isimu,pemerintah tidak hanya menciptakan sumber pendapatan baru, tetapi juga secara aktif berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menata wajah kota, dan memperlancar konektivitas di Provinsi Gorontalo.(tro)
=












Discussion about this post