Gorontalopost.co.id, PUNCAK BOTU — Komisi IV Deprov Gorontalo mendorong pemerintah daerah untuk memberikan dukungan maksimal terhadap program Belle Mosehati. Mengingat program ini akan mendukung penanganan stunting dan gizi buruk. Ini disampaikan setelah Komisi IV Deprov Gorontalo meninjau program belle mosehati di Bone Bolango, Rabu (23/7).
Anggota Komisi IV, Sri Darsianti Tuna, mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan program-program kesehatan di Belle Mosehati masih berjalan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami datang ke sini untuk melihat apakah Belle Mosehati ini masih aktif menjalankan program-program untuk mengatasi balita, gizi buruk, dan ibu hamil yang berisiko ke arah stunting,” ujar Darsianti.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan, program di Belle Mosehati Bone Bolango masih berjalan. Namun demikian, terdapat persoalan terkait pendanaan yang harus segera diatasi. “Alhamdulillah, pada hari ini ada kegiatannya yang berjalan. Tapi yang memprihatinkan, anggaran untuk pemberian makanan tambahan (PMT) di sini hanya sampai besok,” ungkapnya.
Darsianti menambahkan bahwa pihaknya akan mendorong dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga zakat, untuk menopang keberlanjutan program ini. “Insya Allah, kami dari Komisi IV akan berusaha agar tiap Baznas bisa memberikan bantuan lagi ke Belle Mosehati,” katanya.
Ia juga menyoroti fakta bahwa beberapa Belle Mosehati di wilayah lain di Provinsi Gorontalo sudah tidak lagi beroperasi karena keterbatasan anggaran. Oleh sebab itu, ia berharap Belle Mosehati Bone Bolango bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Kami berkeinginan agar Belle Mosehati di Bone Bolango ini menjadi pilot project. Kalau memang bagus untuk mengatasi stunting dan membantu ibu hamil, Insya Allah itu bisa menjadi contoh,” jelasnya.
Darsianti menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlangsungan program ini. “Tentunya, kita tidak bisa hanya mengharapkan Baznas. Kita juga mengharapkan ada peran serta dari desa, dari puskesmas, Dinas Kesehatan kabupaten, kota, provinsi, serta lembaga lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, program Belle Mosehati yang sudah berhenti di sejumlah daerah umumnya disebabkan oleh efisiensi anggaran. “Menurut saya, beberapa Belle Mosehati yang sudah tutup itu karena terkait efisiensi anggaran. Oleh karena itu, kunjungan kami yang pertama kali ini di Belle Mosehati Bone Bolango diharapkan dapat memberikan kontribusi besar agar program ini tetap berjalan meskipun menghadapi kendala anggaran,” tuturnya.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar kolaborasi semua pihak mampu menjaga keberlangsungan Belle Mosehati di Bone Bolango. “Kami berharap kolaborasi ini akan memastikan Belle Mosehati yang ada di Bone Bolango tetap berjalan,” pungkasnya. (rmb)












Discussion about this post