Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Kabar duka menyelimuti ranah politik Kota Gorontalo, Salah seorang anggota legislatif, Hardi Sidiki menghembuskan nafas terakhir setelah cukup lama bergelut dengan penyakit yang dideritanya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu meninggal dunia setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, (18/7/25) sekitar pukul 09.30 WIB tadi pagi.
Sekretaris DPRD Kota Gorontalo, N.R. Monoarfa, membenarkan kabar duka tersebut. Meski singkat, pernyataannya penuh emosi, mencerminkan kehilangan yang dirasakan seluruh jajaran legislatif daerah. “Ya, beliau wafat pukul 09.30 WIB,” tuturnya pelan saat dihubungi awak media.
Almarhum Hardi Sidiki telah lama dikenal sebagai sosok yang konsisten mengabdikan diri dalam bidang politik. Pernah dipercaya memimpin DPRD Kota Gorontalo sebagai Ketua, dan hingga akhir hayatnya masih aktif sebagai anggota Komisi II dari Fraksi Partai Golkar, kiprah dan komitmennya tak pernah surut.
Selama bertahun-tahun, ia menjadi jembatan antara suara rakyat dan kebijakan pemerintah. Tak sedikit kebijakan pro-rakyat yang berhasil diwujudkan berkat kegigihannya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Kehilangan ini dirasakan begitu luas. Sejumlah kolega menggambarkan almarhum sebagai pribadi yang rendah hati, lugas, dan memiliki semangat kerja yang tak pernah padam meskipun kondisi kesehatannya menurun dalam beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, Pantauan wartawan Gorontalo Post di kediaman Almarhum, pihak keluarga sudah mulai mempersiapkan proses pemakaman, dan informasi yang didapatkan dari pihak keluarga bahwa jenazah almarhum akan diberangkatkan ke Gorontalo pada Sabtu (19/7/2025) dan akan dimakamkan di pekuburan keluarga di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.

Seiring kabar kepergiannya tersebar, ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai penjuru. Di media sosial, kenangan akan kebaikan dan ketulusan almarhum dibagikan dalam bentuk foto, cerita, hingga doa-doa pengantar kepergian.
Bagi banyak orang, Hardi Sidiki bukan hanya politisi. Ia adalah teladan, sahabat, sekaligus pelayan rakyat yang meninggalkan jejak kebaikan di setiap langkahnya. (Tr-76)











Discussion about this post