Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag., menegaskan bahwa pondok pesantren harus menjadi bagian dari arus utama pembangunan nasional.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Silaturahmi Media dan Sosialisasi Program Prioritas Kementerian Agama RI, Rabu (9/7/2025). Menurut Kaswad, pesantren memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, baik dari sisi sumber daya manusia, lokasi, hingga peluang ekonomi.
Saat ini, tidak sedikit pesantren yang telah berkembang secara mandiri dengan membuka unit usaha seperti laundry, air minum kemasan, hingga peternakan. Keberadaan tokoh-tokoh lokal seperti imam desa juga dinilai sangat strategis dalam memperkuat kolaborasi dan membuka akses investasi.
“Kita harus mulai memandang pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Banyak pesantren sudah punya unit usaha, tinggal bagaimana kita dorong agar mereka juga menjadi mitra dalam investasi dan pembangunan,” ujar Kaswad yang baru beberapa hari menjabat Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo itu.
Ia menambahkan, pembangunan pesantren tidak boleh setengah hati. Kemenag Gorontalo, kata dia, akan mengambil peran strategis dalam mendorong pembentukan generasi santri yang tidak hanya paham agama, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Kami ingin santri kita punya karakter kuat, moderat, dan nasionalis. Pesantren tidak boleh lagi diposisikan sebagai pilihan terakhir. Harus jadi pilihan pertama karena nilai-nilainya relevan dengan kebutuhan bangsa ke depan,” tegasnya.
Kaswad juga menanggapi isu yang menyudutkan pesantren sebagai sarang terorisme. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai bentuk generalisasi yang keliru dan sangat menyakitkan.
“Saya paling tersinggung kalau pesantren disebut sarang teroris. Pesantren mana yang mengajarkan terorisme? Tidak ada. Kalau ada pelaku kejahatan yang kebetulan pernah nyantri, bukan berarti pesantrennya bisa disalahkan. Logika seperti itu tidak adil,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Kaswad menyampaikan bahwa pihaknya akan memetakan pesantren-pesantren potensial di Gorontalo, termasuk dari aspek lahan, kapasitas pengelolaan, hingga arah pengembangan lembaga.
“Kami akan turun langsung. Lihat pondoknya, siapa pimpinannya, seperti apa potensinya. Jangan lihat besar-kecilnya dari fisik, tapi dari visi. Karena besar atau kecilnya pesantren itu tergantung cara kita melihatnya,” tutup Kaswad. (Tr-76)











Discussion about this post