Gorontaopost.co.id, GORONTALO — Sejumlah desa di kecamatan Limboto Barat (Limbar) Kabupaten Gorontalo, kembali diterjang banjir, Kamis (10/7). Ini sudah ketiga kalinya wilayah itu diterjang banjir hanya dalam rentang waktu Juni sampai Juli 2025.
Penyebabnya masih sama. Tanggul sungai jebol karena tak mampu menahan luapan air sungai. Ironinya, tanggul yang jebol kemarin, baru dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II Gorontalo.
Dari informasi yang dihimpun awak media ini, cakupan wilayah terdampak banjir kali ini, lebih luas dari banjir terdahulu. Jika sebelumnya, wilayah yang terdampak hanya di Desa Tunggulo, Padengo dan Daenaa, kali ini sudah meluas sampai ke Desa Yosonegoro dan Haya-haya.
“Iya memang kali ini wilayah yang terdampak bertambah dari sebelumnya. Bahkan sudah sampai di Desa Haya-haya dan Desa Yosonegoro. Ketinggian air bahkan sampai dipaha orang dewasa,” ungkap Camat Limboto Barat Ikram Andi Taufan Hurudji.
Menurutnya, pemerintah daerah sudah menangani banjir dengan memberikan bantuan pada warga terdampak juga memperbaiki tanggul yang jebol sejak pertama banjir melanda. Tanggul yang jebol sepanjang 15 meter.
“Memang sejak pertama banjir sampai yang kedua kemarin dari BWSS sudah melakukan perbaikan, hanya saja memang kondisinya yang masih basah membuat tanggul yang dibangun itu cepat jebol,” jelas Ikram.
Terpisah, perwakilan BWSS II Mohammad Hidayat mengakui tanggul yang jebol pada banjir sebelumnya sudah diperbaiki. Sayangnya saat perbaikan baru selesai langsung banjir.
“Seharusnya pembangunan tanggul jebol dilakukan sistem darurat dulu seperti karung atau tulang bambu yang harus dibangun. Tetapi karena instruksi pimpinan harus dibangun permanen sehingga belum kuat menahan derasnya air sungai saat banjir terjadi,” jelas Hidayat.
Ia menambahkan, rencananya hari ini (11/7) pihaknya akan turun lapangan mendatangi lokasi tanggul jebol. “Nanti jika akan kembali dibangun tanggul permanen, maka akan ditambahkan dari sisi depan dan belakang.
Kita harus backup dengan karung dari dalam sungai, sehingga menahan arus dan dari belakang kita tahan sambil kita menunggu pasangan tanggul yang dibangun itu kering,” pungkasnya. (wie)












Discussion about this post