Gorontalopost.co.id — Program Remaja Cakap Digital (Recak Digital) oleh Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Gorontalo terus dilakukan dengan menyasar siswa SMA di Gorontalo.
Program ini memberikan edukasi terhadap generasi muda untuk bijak dalam memanfaatkan teknologi, terutama teknologi komunikasi, termasuk internet dan media sosial.
Kegiatan ini dihadiri langsung Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie. Ia menegaskan pentingnya literasi digital bagi generasi muda sebagai bagian dari upaya membentuk masyarakat yang tanggap terhadap perkembangan teknologi.
“Kita hadir di sini memberikan sosialisasi agar anak-anak sekolah bisa menggunakan teknologi digital secara bijak. Harapannya, pembelajaran ini bisa menjadi solusi terbaik agar mereka mampu bersikap cerdas dalam menggunakan media digital,” ujar Wakil Gubernur Idah Syahidah saat membuka kegiatan Recak Digital, di SMA Negeri 1 Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Senin (7/7).
Menurutnya, laju perkembangan teknologi digital tidak bisa dibendung, sehingga anak-anak harus memiliki kecakapan dan kebijakan pribadi dalam memilah informasi yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua sangat penting dalam memberikan pendampingan dan pengawasan.
“Kita tidak bisa menolak era digital, tetapi justru perlu mempersiapkan diri menghadapinya. Anak-anak perlu dibimbing agar tidak salah langkah dalam menggunakan teknologi yang begitu luas ini,” tambahnya.
Wagub Idah juga mendorong para pelajar untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga penyebar informasi yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia menilai, anak-anak saat ini memiliki potensi besar untuk turut serta mendampingi orang tua mereka yang masih belum sepenuhnya memahami dunia digital.
“Sekarang ini semua urusan, baik administrasi pemerintahan, pengurusan KTP, usaha, bahkan peminjaman modal, semuanya sudah berbasis digital. Anak-anak harus bisa menjadi penuntun bagi orang tuanya agar tidak gagap teknologi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Idah juga menyinggung pentingnya kebijakan sekolah terkait penggunaan ponsel oleh siswa selama proses pembelajaran. Ia menilai, pengawasan terhadap penggunaan HP di sekolah perlu diterapkan agar anak-anak bisa lebih fokus dalam belajar.
“Ada sekolah yang menetapkan agar HP dititipkan selama jam pelajaran, bahkan ada yang mewajibkan siswa tidak membawa HP dari rumah. Ini tergantung kebijakan masing-masing sekolah, tapi intinya adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bebas dari gangguan digital yang tidak perlu,” tandasnya.
Kegiatan Recak Digital sendiri merupakan inisiatif dari Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo sejak tahun 2022, sebagai bentuk edukasi literasi digital bagi generasi muda.
Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, program ini terus menunjukkan dampak positif. Dalam kegiatan ini, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo turut memberikan materi terkait perkembangan penyiaran di era digital.
Hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 2.420 pelajar dari 40 sekolah SMA/SMK/SLB sederajat di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo telah mengikuti kegiatan ini. Semuanya dibekali dengan berbagai materi untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab. (tro/*)











Discussion about this post