Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Ratusan kenderaan terjebak di kawasan Olele, tak bisa melintas lantaran longsor besar yang menimbun seluruh badan jalan Trans Sulawesi itu, Kamis (4/7). Akses ini merupakan jalur penghubung Gorontalo dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Sulawesi Utara. Hingga tadi malam proses pemindahan material longsor terus dilakukan.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, kejadian longsoran itu sejak pukul 14.00 Wita. Namun, baru sebatas kerikil kecil yang mulai berjatuhan. Lambat laun longsoran itu kian melebar hingga akhirnya sekitar pukul 15.00 Wita bongkahan material tanah dari gunung yang sudah di cutting separuhnya itu mengalami longsoran besar.
Akibatnya ruas jalan nasional tersebut tertutup material longsor. Ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat terjebak diantara kedua sisi jalan dari arah Bolsel maupun dari arah sebaliknya (Kota Gorontalo).

Setelah longsoran mulai reda, pengendara motor segera ambil kesempatan untuk melintas di bagian luar pembatas jalan yang tidak terdampak longsor. Namun begitu, warga dibantu aparat kepolisian gotong royong mengangkat sepeda motor untuk melintas di pembatas jalan, dengan kondisi yang berbahaya.
Tidak hanya menutup sleuruh badan jalan, longsor juga membuat sebuah rumah yang dihuni enam jiwa di atas bukit, tak bisa lagi ditinggali, lantaran retak. Rumah tersebut nyaris runtuh bersama material longsor. Di sejumlah foto dan video yang beredar, nampak pondasi dan dinding rumah hancur.
Terinformasi ada Enam warga yang rumahnya diatas gunung yang longsor tersebut dilaporkan menjadi korban terdampak langsung. Seluruh korban telah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Mereka adalah Arsyadi Pakiun (42), Saida U. Pakaya (34), Lilan Pakium (18), Djafar Pakiun (15), Idris Pakiun (8), dan Ahdam Pakiun (4). Para korban saat ini mengungsi di rumah warga lain karena tidak sempat menyelamatkan barang-barang pribadi.
Sementara itu, akibat longsor tersebut, para pengendara mobil terpaksa harus menunggu hingga material longsoran itu dibuka menggunakan alat berat. Hingga tadi malam sekitar pukul 22.00 wita, proses pembersihan material longsor masih dilakukan menggunakan exavator.
Camat Kabila Bone, Muhamad Iriyanto Datau kepada Gorontalo Post, sore kemarin, mengatakan, pihaknya bersama sejumlah stakeholder terkait terus bersiaga dilokasi kejadian.
” Karena kami tinggal menunggu alat berat yang akan didatangkan balai jalan dengan alat berat satu lagi dari arah Desa Tolotio Bone Pantai. Cuma itu yang dari Tolotio kendalanya tidak ada kendaraan untuk mengangkut alat berat makanya sedang dicari kendaraan. Sementara yang dari balai dari Isimu sudah dijalan, “jelasnya. Ia bersyukur peristiwa ini tidak memakan korban jiwa, kendati ada satu keluarga yang harus kehilangan tempat tinggal mereka.
Kepala BPBD Kabupaten Bone Bolango Achril Y. Babyonggo, saat dihubungi Gorontalo Post mengatakan, pihaknya bersama aparat desa dan relawan langsung turun tangan untuk melakukan evakuasi warga. Achri mengakii bahwa kondisi jalan sangat parah dan belum bisa dilalui hingga malam hari.
“Akses masih tertutup. Alat berat dari pihak Balai Jalan Nasional telah kami hubungi akan dikerahkan untuk membuka material longsoran,”kata Achril. Mantan Camat Suwawa ini mengimbau warga sekitar lokasi longsor agar waspada karena berpotensi terjadi longsoran lagi.
Achril menyebut penyebab longsoran karena intensitas hujan deras dalam beberapa hari terakhir ini mengguyur wilayah Gorontalo. Sehingga hal ini mengakibatkan adannya gerusan material tanah yang sudah gundul dan sudah bekas di Cutting sehingga terjadi erosi.
Dalam proses pembersihan material terlihat pihak TNI-Polri, Basarnas Balai Jalan melaksanakan pengawal serta pengawasan proses pembersihan material longsor. (roy/csr)











Discussion about this post