Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Menjelang agenda akbar Pramuka di Kabupaten Gorontalo, yakni pelaksanaan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) tingkat nasional yang akan berlangsung tahun ini, kabar mengejutkan datang dari jajaran Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Gorontalo (Kabgor).
Ketua Kwarcab, Fory Nawai, mendadak menyatakan sikap mengundurkan diri dari pimpinan Pramuka Kabupaten Gorontalo. Pengunduran diri istri mantan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo itu disampaikan secara tertulis melalui surat ber-kop Kwarcab Kabupaten Gorontalo nomor /29.01-A tertanggal 24 Juni 2025 kepada Bupati Gorontalo selaku Kamabicab.
Surat yang ditandatangan sendiri Fory Nawai itu memuat empat poin alasan, kenama mantan Caleh PPP untuk DPR RI itu hengkang dari Kwarcab. Pertama, karena alasan kesibukan sehingga dia sulit untuk mengatur waktu. Kedua, keputusan ini dia ambil karena mengutamakan kepentingan orang banyak. Alasan ketiga, karena dia telah menjadi pengurus partai politik. Keempat, Forry menyampaikan ingin fokus menjalankan usaha keluarga.
“Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dengan ini saya ingin menyampaikan surat pengunduran diri dari ketua Kwartir Cabang Kabupaten Gorontalo sebagaimana pernah dilakukan oleh ketua Kwartir Cabang Kabupaten Gorontalo di tahun 2006,”bunyi surat tersebut. Pesan singkat melalui whatsapp tentang pengunduran diri juga beredar dan memauat empat alasannya mundur dari posisi ketua Kwarcab.
“Saya mohon maaf jika selama ini ada hal yang membuat tidak nyaman untuk berbagai pihak. Salam Pramuka kakak-kakak yang saya hormati dan saya cintai, alhamdulillah saya sudah menyatakan sikap untuk keluar secara terhormat dan secara pribadi mohon maaf dengan ketidaknyaman kakak bersama saya selama saya,” tulis Fory.
Kendati sudah menyatakan mundur, Forry tetap meminta agar semua kader Pramuka agar mensukseskan pelaksanaan Peran Saka tingkat Nasional di Kabupaten Gorontalo. Sebelumnya berhembus kabar, sejumlah Kwartir Ranting (Kwaran) mendesak dilakukan Musyawarah Luar Biasa (Muslub) untuk menggulingkan Fory.
Desakan itu ternyata langsung disahutinya dengan surat pengundurun diri. “Syukur alhamdulillah semua selesai dengan baik tanpa ada dendam diantara kita, saya sangat menghargai kakak-kakak didalam proses tertundanya harapan untuk memberhentikan saya tapi semua sudah tamat, selesai sudah drama kegelisahan kakak-kakak buat saya,” ungkap Fory.
Forry juga mengaku tak menyimpan dendam. Justru sebaliknya ia menyampaikan terima kasih kepada semua kader Pramuka yang telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi dirinya. “Terima kasih kepada kakak-kakak pengurus Kwarcab yang banyak membantu selama ini semoga Allah membalas kebaikan kakak-kakak pengurus, thank you got everything dan tidak perlu muslub demi efisiensi anggaran, salam Pramuka,” pungkasnya. (wie)











Discussion about this post