Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Sedang berlangsung pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat Provinsi Gorontalo. Kegiatan yang dibuka Selasa (17/5), berlangsung di auditorium Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo itu, mendapat apresiasi dari DPRD Provinsi Gorontalo.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo sekaligus Ketua Fraksi PKS, Manaf A. Hamzah, S.Pd.i, M.Si menyebut semua pihak yang mendukung STQH apalagi Gorontalo dikenal sebagai daerah serambi Madina.
Terkait dnegan itu, ia menyuarakan dukungan kuatnya terhadap ajang STQH ini. Ia menilai, STQH sebagai salah satu pilar penting dalam membangkitkan kembali semangat religius masyarakat Gorontalo.
“Saya mewakili DPRD Provinsi Gorontalo sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Semoga ke depan bisa lebih meriah lagi,” ungkapnya dengan semangat. Namun, di balik dukungan itu, Manaf juga menyampaikan catatan kritis.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, animo masyarakat terhadap kegiatan keagamaan mulai menunjukkan tren penurunan. Sesuatu yang, menurutnya, tak bisa dibiarkan begitu saja. “Jujur saja, saya melihat antusiasme terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ini makin hari makin mengecil. Substansinya tetap, tapi semangat masyarakat mulai meredup,” tegas Manaf.
Pernyataan ini menjadi tamparan halus namun tajam bagi banyak pihak, terutama para pemangku kepentingan dalam dunia keagamaan dan pendidikan. Tak tinggal diam, Manaf pun mendorong pihak eksekutif untuk turun tangan lebih serius, agar kegiatan keagamaan tak hanya sekadar seremonial, tapi benar-benar hidup dalam denyut kehidupan masyarakat. “Kami dari legislatif tentu siap mendukung segala upaya untuk menghidupkan kembali gairah keagamaan di masyarakat. Baik dari sisi anggaran maupun kebijakan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Manaf juga memberikan masukan langsung kepada panitia Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) agar perhelatan seperti ini tak hanya menjadi rutinitas tahunan, melainkan wadah nyata pembentukan karakter Islami di Gorontalo.
“Kami berharap LPTQ bisa merancang kegiatan ini dengan lebih menyentuh masyarakat. Bukan hanya kompetisi, tapi juga pembelajaran nilai-nilai Al-Qur’an, sesuai dengan visi yang disampaikan oleh Gubernur tadi,” tutupnya.
STQH 2025 ini bukan sekadar ajang seleksi menuju tingkat nasional. Ia adalah cermin semangat Gorontalo untuk terus menjaga warisan keislaman dan membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan nyata. Dan dengan suara-suara kritis seperti yang dilontarkan Manaf A. Hamzah, harapan itu tidak lagi sekadar doa, tapi mulai menjadi gerakan nyata. (rmb)












Discussion about this post