Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Bencana banjir dan tanah longsor, melanda wilayah Kabupaten Gorontalo, Ahad (1/6) malam. Sejumlah wilayah terdampak, fasilitas publik rusak, bahkan sebagian warga dilaporkan mengungsi.
Seperti bencana longsor terjadi di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga. Sebanyak 226 warga harus mengungsi lantaran terdampak longsor, bencana ini juga membuat fasilitas kesehatan, yakni Puskesmas Telaga Puncak nyaris ambruk, sebagian bangunan bahkan roboh ditimpa longsor.
Material longsor seperti batu, tanah, dan batang bambu menghantam dinding Puskesmas hingga bolong. Sebagian ruangan rusak, dan tak bisa lagi difungsikan. Ruangan yang paling terdampak longsor adalah ruang nifas, ruang imunisasi, gudang barang, dan aula Puskesmas di lantai dua. Beberapa alat medis termasuk tempat tidur pasien juga dilaporkan rusak.
Camat Telaga, Djamaludin Bobihoe, mengatakan longsor di Desa Dulamayo Selatan tersebut diakibatkan karena curah hujan yang tinggi. Kata dia, selain Puskesmas satu rumah warga terbawa longsor, yakni rumah milik dari Sartin Noho, warga di dusun 2 Desa Dulamayo Selatan. “Ada tiga jiwa di rumah tersebut, Alhamdulillah selamat,” jelas Jamaludin.
Lanjut dikatakan Jamaludin, hingga kemarin, warga masih berada di lokasi pengungsian karena khawatir longsor susulan, mengingat cuaca yang masih hujan, “Alhamdulillah warga sudah ada di lokasi pengungsian di Pasar Baru menempati rumah-rumah penduduk,” jelas Jamaludin.
“Kami sudah melaporkan ke Dinas Sosial dan BPBD dan sampai saat ini (kemarin,red) kami terkendala di peralatan, sehingga belum bisa membersihkan material longsor yang ada di Puskesmas telaga puncak,”tambah Jamaludin.
Kadis Kesehatan Ismail Akase menambahkan, meskipun gedung puskesmas telaga puncak terkena longsor namun proses pelayanan kesehatan tetap berjalan, pelayanan dipindahkan kedepan di pelataran puskesmas. “Pelayanan tetap berjalan, walaupun memang dalam kondisi tak maksimal dan waspada jika ada longsor susulan,” pungkasnya.
Banjir Kayubulan
Sementara itu, bencana banjir terjadi di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto, luapan suangai merendam 137 rumah warga, tiga rumah diantaranya mengalami rusak ringan.
Lurah Kayubulan, Kecamatan Limboto Tasril Ismullah menjelaskan, banjir yang terjadi diwilayah tersebut diakibatkan oleh tanggul serta bendungan dan beronjong yang jebol.
Alhasil, 3 lingkungan di Kelurahan Kayubulan yang mengalami banjir, yakni Lingkungan l Kelurahan Kayubulan, mengalami banjir akibat tanggul yang jebol sepanjang 15 Meter, Lebar 5 serta kerusakan beronjong sepanjang 50 meter.

Lingkungan II kerusakan tanggul terkikis dan retak sepanjang 45 Meter serta lingkungan IV tanggul retak sepanjang 25 Meter. “Dampak Langsung luapan air langsung menggenangi permukiman warga, material tanggul berupa urungan pasir terkikis habis menyisahkan potensi banjir lebih besar jika tidak segera ditangani,” jelas Tasril.
Terpisah, Kepala BPBD Udin Pango saat dikonfirmasi mengakui jika untuk pembersihan tanah akibat material longsor sudah dibersihkan oleh Provinsi karena itu merupakan bagian Provinsi Gorontalo.
“Saat ini kami sudah memasang tenda pengungsian dan memang sedikit kesulitan untuk membersihkan material longsor di puskesmas telaga puncak akibat lokasinya yang cukup sulit dijangkau oleh alat berat, namun demikian insyaallah besok (hari ini,red) kami akan kembali turun ke lokasi,” jelas Udin. (wie)











Discussion about this post