Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Rencana Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mewujudkan Embarkasi Haji Penuh (EHP) Gorontalo, terus mendapat dukungan.
Bahkan organisasi muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) melalui pernyataan Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan mendukung penuh terealisasinya EHP Gorontalo.
“Jelas saya mendukung, dan saya cukup jawab ya saja,”ujar KH Yahya Cholil Staquf, saat peresmian kantor PWNU Gorontalo di Jln. Sam Ratulangi, Kota Gorontalo, Kamis (22/5) pekan lalu.
Gus Yahya, begitu Ketum PBNU biasa disapa, menyebut, rencana EHP Gorontalo merupakan rencana untuk kemaslahatan umat. PBNU kata dia, tidak ada alasan untuk tidak mendukungnya.
“Silahkan dikonsolidasikan, kita akan siap mendukung semua agenda agenda kemaslahatan. Termasuk kalau tadi Pak Gubernur menyebut tentang embarkasi haji,” tegas Gus Yahya.
Ia meminta PWNU Gorontalo untuk mengkonsolidasikan dukungan dengan pemerintah provinsi untuk mewujudkan embarkasi haji. Dukungan tersebut diharapkan dapat meyakinkan kementrian dan lembaga di tingkat pusat agar rencana yang sudah digagas sejak 15 tahun lalu dapat segera terealisasi.
Gubernur Gusnar Ismail berharap dukungan PBNU dapat mendorong percepatan realisasi EHP Gorontalo. Embarkasi Haji tidak saja memudahkan Calon Jemaah Haji (CJH) untuk berangkat ke tanah suci, tapi juga mampu menggerakkan ekonomi daerah. Ribuan CJH dari provinsi tetangga akan berkumpul dan berangkat dari Gorontalo.
“Dukungan Pak Ketum Gus Yahya sangat penting bagi kami,”ujar Gusnar. Secara administratif, kata dia, usulan embarkasi haji sudah dilakukan ke Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Agama. “Mudah mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama cita-cita kita bisa terwujud,” kata Gusnar.
Seperti diketahui sejak menyandang status Embarkasi Haji Antara (EHA) 2007 lalu, CJH asal Gorontalo tidak lagi masuk asrama haji Sudiang, Makassar, untuk ke tanah suci.
CJH Gorontalo hanya transit beberapa jam di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, untuk kemudian diterbangkan ke tanah suci. Gusnar Ismail merupakan sosok dibalik terwujudnya EHA Gorontalo.
Ketika itu, Gorontalo bersama Nusa Tenggara Barat (NTB), sama-sama ditetapkan penyelenggara EHA. NTB kini telah berstatus EHP yakni Embarkasi Haji Lombok, NTB. Pada tahun 2010, embarkasi haji penuh sempat diperjuangkan, namun kandas hingga saat ini.
Setelah hampir 20 tahun berstatus EHA, Gusnar Ismail yang kini menjabat Gubernur Gorontalo serius menargetkan untuk ‘upgrade’ ke Embarkasi Haji Penuh Gorontalo. Gusnar menyebut, kriteria Gorontalo menjadi EHP sangat mungkin dan memenuhi syarat.
“Saya mohon dukungan dari seluruh umat muslim di Gorontalo untuk mewujudkan embarkasi haji penuh yang sudah lama digagas, tetapi sampai hari ini belum terealisasi. Ada saksi sejarah pak Sabara Karim Ngou yang bersama-sama kami menggagas itu dulu di tahun 2010,” kata Gusnar beberapa waktu lalu.
Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mempersiapkan Bandar Djalaludin Gorontalo. Secara teknis Bandara Djalaludin sudah representatif, hanya perlu pembenahan pada beberapa sektor, seperti ketebalan landasan pacu yang perlu ditambah sekitar 25 sentimenter, lantaran akan didarati pesawat berbadan lebar. “Itu yang membutuhkan anggaran,” jelasnya.
Sementara untuk Kemenag, lanjut Gusnar, sudah sangat menyetujui rencana embarkasi haji di Gorontalo. Kemenag tinggal meminta satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu tersedianya poliklinik di asrama haji. “Tanahnya sudah kami siapkan dan hibahkan, silahkan dibangun poliklinik,”tambahnya.
Tahun ini JCH yang berangkat dari EHA Gorontalo sebanyak 970 jemaah, syarat EHP minimal 4000 jemaah bisa dicapai melalui CJH dari daerah-daerah tetangga.
“Kalau itu sudah lengkap, maka jemaah haji dari Papua, Maluku, Sulawesi Utara, dan sebagian Sulawesi Tengah, akan bergabung dan berangkat ke tanah suci Mekkah dari Gorontalo,”tandas Gusnar. (tro)












Discussion about this post