Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Bastrasia) Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar pelatihan pemanfaatan media digital dalam pembelajaran di sejumlah sekolah di Gorontalo dan Bone Bolango.
Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari mata kuliah Sumber dan Media pembelajaran BIPA yang dibimbing oleh dosen Herman Didipu.
Pelatihan berlangsung secara bertahap sesuai jadwal masing-masing kelompok mahasiswa. Setiap kelompok terdiri dari enam mahasiswa dan melaksanakan pelatihan di sekolah yang berbeda, baik di tingkat SMP maupun SMA/SMK.
Masing-masing kelompok memperkenalkan tiga media evaluasi digital, seperti yang dilaksanakan di SMP Negeri 11 Gorontalo terkait media Nearpod, Panquiz, dan Socrative, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyajikan evaluasi pembelajaran yang interaktif dan modern.
Salah satu kelompok melaksanakan kegiatan, di SMK Negeri 1 Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Helmin Maele, salah satu mahasiswa pelaksana, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada sekolah-sekolah mitra yang sebelumnya menjadi lokasi Praktik Lapangan (PLP) mahasiswa.
“Kami merasa terpanggil untuk kembali dan memberikan manfaat kepada sekolah yang telah menerima kami. Ini bentuk rasa terima kasih sekaligus penguatan peran mahasiswa di masyarakat,” ujarnya saat diwawancarai secara daring.
Di lokasi berbeda, Mirna M. Mulusi yang melaksanakan kegiatan di SMP Negeri 11 Gorontalo pada 14 mei 2025 juga membagikan pengalamannya. Menurutnya, para guru sangat antusias mengikuti pelatihan, meskipun tidak lepas dari beberapa kendala teknis.
“Kendalanya ada pada jaringan internet yang kurang stabil, kesulitan login akun email, serta perbedaan tampilan fitur antara perangkat HP dan komputer. Tapi semangat para guru luar biasa,” jelas Mirna.
Media evaluasi digital yang dikenalkan dalam pelatihan ini menjadi pilihan karena mampu memfasilitasi keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Guru tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga langsung mempraktikkan penggunaannya dalam kelas simulasi yang dipandu mahasiswa.
Dosen pengampu mata kuliah, Herman Didipu, menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan tuntutan zaman yang menuntut pembelajaran berbasis teknologi.
“Saya bangga karena mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu turun langsung membagikan ilmunya. Harapan saya, kegiatan ini menjadi awal dari inovasi pembelajaran digital yang terus berkembang,” jelasnya saat di wawancarai Rabu, (21/05/2025).
Ia juga menambahkan bahwa masih banyak media digital lain yang belum sempat diperkenalkan, sehingga kegiatan serupa diharapkan dapat berlanjut. “Potensi pengembangan media digital dalam pembelajaran sangat luas. Kita harap ini bukan hanya sekali dilakukan, tapi menjadi budaya inovatif di lingkungan pendidikan,” tambah Herman.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan sekolah, kegiatan pelatihan ini menjadi upaya nyata dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Diharapkan, para guru yang telah mengikuti pelatihan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam praktik pembelajaran sehari-hari. (Mg 05, Mg 06, Mg 12)












Discussion about this post