Mahasiswa FSB Dilatih Publikasi Jurnal Ilmiah

Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Trans Bahasa, melalui divisi riset dan publikasinya, menggelar pelatihan submission jurnal ilmiah di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kamis (15/5/2025). Pelatihan yang dipandu oleh Nurul Istiqamah Kadekoh ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam memahami publikasi jurnal ilmiah.

Dalam sambutannya, Nurul Istiqamah Kadekoh menjelaskan alasan di balik penyelenggaraan pelatihan ini. “Rata-rata mahasiswa baru melakukan submission jurnal di semester akhir,” ujarnya.

“Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman dan sering terjadi kekeliruan dalam prosesnya. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif sejak dini.”

Trans Bahasa, sebagai penerbit jurnal, mengelola tiga jurnal: Trans Kata, Riasec Riview, dan Jurnal Serambi. Trans Kata, berdiri sejak 2020, telah terindeks Sinta 3 dan bahkan telah menjadi jurnal internasional karena melibatkan penulis dari luar Indonesia. Riasec Riview (diajukan indeks Sinta 2021) dan Jurnal Serambi (2024, khusus pengabdian masyarakat) melengkapi portofolio Trans Bahasa.

UNG Tegaskan Komitmen Menuju PTNBH, Bimtek SDM Jadi Langkah Strategis Percepatan Transformasi

Akses Pendidikan Bagi Disabilitas Terbatas, Sarana Prasarana Hingga Guru Minim

Isu Kekerasan di Kampus Menguat, UNG Kejar SOP Satgas sebagai Tameng Utama

Mahasiswa Rentan Krisis Mental, Beban Studi dan Tekanan Sosial, Mahasiswa Butuh Dukungan Psikologis Nyata

Nurul menjelaskan perbedaan mekanisme review di setiap jurnal. Trans Kata, sebagai jurnal internasional, mewajibkan minimal satu reviewer dari luar Indonesia. Riasec Riview dan Jurnal Serambi menggunakan reviewer dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, meskipun mayoritas berasal dari UNG.

Biaya publikasi juga bervariasi. Trans Kata menetapkan biaya Rp 800.000 (Sinta 3 dan terindeks internasional), sementara Riasec Riview dan Jurnal Serambi menetapkan biaya Rp 300.000.

Jadwal publikasi juga berbeda: Trans Kata (dua kali setahun, Mei dan November), Riasec Riview (setiap bulan), dan Jurnal Serambi (dua kali setahun, Mei dan November).

Nurul berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya menulis jurnal, bukan hanya sebagai syarat kelulusan.

“Dengan menulis dan mempublikasikan karya ilmiah, kita dapat mengukur kualitas diri kita sebagai akademisi,” tutup Nurul. Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Trans Bahasa dalam mendukung peningkatan kualitas akademisi di Indonesia. (Mg04)