Gorontalopost.co.id, BONE BOLANGO – Masyarakat Desa Molintogupo, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango terancam banjir. Hal ini dikarenakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bone mengalami perubahan signifikan setelah aliran air utama yang sebelumnya terhubung ke Bendungan Alale di Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, kini beralih ke Desa Molintogupo, Dusun Balea, Kecamatan Suwawa Selatan, Bone Bolango. Perubahan ini akibat terjadinya banjir bandang jelang akhir tahun 2024.
Hendrik Anwar (48), salah satu warga Desa Molintogupo, saat di wawancarai Gorontalo Post mengatakan, sejak banjir bandang Akhir tahun lalu, aliran sungai telah berubah dan menggenangi tanah perkebunan miliknya.
“Lahan saya dan milik masyarakat lain kini terendam air. Ada sekitar ratusan pohon kelapa, pohon pisang, dan tanaman jagung ratah dengan tanah akibat terjangan banjir,” ungkap Hendrik.
Akibat pengalihan aliran sungai tersebut, puluhan rumah warga terendam banjir, dan warga setempat kini hidup harus was-was ketika akan turun hujan lebat. Akibat dari perubahan aliran sungai ini, berdampak pada lahan pertanian, tetapi juga pada pemukiman warga yang berjaraknya kurang lebih 500 meter dari aliran sungai baru tersebut.
Sebagian warga menyebutkan, aktivitas galian C di dekat lokasi sungai dan pemukiman warga. Hal ini dikarenakan, dampak akibat galian material batu dan pasir, dapat merubah aliran sungai tersebut, hingga warga kena dampaknya.
“Pengalihan aliran arus sungai ini merusak perkebunan kami dan hal ini berdampak pada bendungan Alale akan kekurangan debit air, yang dapat mengancam ribuan hektar sawah yang mengairi Kecamtan Suwawa dan Kecamatan Kabila, yang juga bergantung pada air dari bendungan tersebut,” tambah Hendrik.
Hendrik juga menyesalkan kurangnya perhatian dan tindakan dari pemerintah terkait dampak yang ditimbulkan oleh perubahan aliran sungai ini. “Kami berharap ada perbaikan kembali aliran sungai ke bendungan Alale agar bisa kembali normal,” tutupnya.(tha)










Discussion about this post