Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Setiap tahun grafik kenaikan penderita HIV/Aids di Kabupaten Gorontalo mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan dalam kurun 4 tahun terakhir, kenaikan penderita cukup meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Ismail Akase saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, tercatat dari tahun 2021 sampai 2024 peningkatan jumlah penderita mencapai 216 orang, di mana tecatat dari tahun 2021 pasien HIV/aid berjumlah 31 orang, 2022 naik menjadi 57 orang, 2023 sebanyak 51 orang dan di tahun 2024 sebanyak 77 orang. “Jika ditotalkan dari tahun 2007 sampai 2024, sudah ada 358 penderita yang tercatat di Kabupaten Gorontalo dan terbanyak se Provinsi Gorontalo,” ungkap Ismail.
Lanjut dikatakan Ismail, dari jumlah tersebut yang paling didapati adalah di Limboto dengan jumlah 63 orang, dilanjutkan Kecamatan Tibawa sebanyak 32 orang, Telaga Biru 19 orang, Kecamatan Tabongo dan Pulubala sebanyak 14 orang, Kecamatan Telaga Jaya, Limboto Barat dan Batudaa sebanyak 12 orang, Kecamatan Dungaliyo 11 orang, Kecamatan Telaga sebanyak 10 orang, Batudaa pantai dan Kecamatan Tilango sebanyak 8 orang, Kecamatan Mootilango, Boliyohuto dan Bongomeme 6 orang, Kecamatan Biluhu dan Tolangohula sebanyak 4 orang, Asparaga 2 orang serta Kecamatan Bilato, Buhu dan Tilango sebanyak 1 orang.
“Yang paling terdampak ada kaum pria yakni sebanyak 208 dan wanita sebanyak 48 orang, dengan kisaran umur paling banyak di usia 25 sampai 49 tahun sebanyak 157 orang, usia 15 sampai 24 sebanyak 84 orang, usia 1 sampai 14 tahun sebanyak 4 orang. Bahkan ada satu orang yang masih kurang dari setahun sudah terkena AIDS,” jelasnya.
Lanjut dikatakan Ismail, adapun dari jumlah yang sudah meninggal sebanyak 87 orang, sementara yang berganati domisili sebanyak 15 orang, sehingga total pengidap HIV AIDS di Kabupaten Gorontalo berjumlah 256 orang. “Kami pun selaku instansi tehnis hingga saat ini terus melakukan upaya pendampingan dan juga konseling kepada para pengidap HIV/AIDS tersebut,” paparnya.
Ismail juga menghimbau pada semua masyarakat untuk sama-sama saling mengingatkan dan untuk penderita bisa segera melakukan pemeriksan secara mendalam. “Memang gejala pada umumnya tidak akan terdeteksi, hanya melalui pemeriksaan mendetail dan juga akan terlihat dari terus menurunnya daya tahan tubuh seseorang,” pungkasnya. (Wie)










Discussion about this post