Festival ketupat yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Gorontalo, resmi berakhir, Rabu (9/4). Kegiatan yang dipusatkan di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo itu ditutup langsung Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie. Dalam kesempatan itu, Idah langsung menyerahkan hadiah bagi seluruh pemenang lomba.
ACARA penutupan yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah daerah, serta ratusan warga ini diwarnai dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya khas Gorontalo. Meskipun diguyur hujan, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan momen penutupan tetap tinggi.
Dalam sambutannya saat menutup festival, Wakil Gubernur Idah Syaidah menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas suksesnya penyelenggaraan Festival Ketupat Jaton 2025. Ia menekankan bahwa festival ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya serta tradisi yang menjadi ciri khas daerah Gorontalo.
“Alhamdulillah, Festival Ketupat Jaton 2025 telah berjalan dengan sukses dan meriah. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari panitia, peserta, hingga masyarakat yang telah memeriahkan acara ini,” ujar Wagub Idah.
Ia juga menyampaikan harapannya agar festival ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dengan inovasi dan kreativitas yang lebih menarik, sehingga dapat semakin memperkuat identitas budaya Gorontalo dan menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Selama beberapa hari penyelenggaraan, Festival Ketupat Jaton 2025 telah menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari lomba karapan sapi dan kuda gerobak yang menjadi daya tarik utama, pameran UMKM yang menampilkan produk-produk lokal unggulan. Antusiasme masyarakat yang tinggi, bahkan di tengah guyuran hujan, menjadi bukti kecintaan mereka terhadap tradisi dan budaya daerahnya.
Seperti diketahui lomba karapan sendiri diikuti oleh 56 pasang sapi, sedangkan untuk kuda gerobak pesertanya sebanyak 25 ekor kuda. Karapan roda sapi memperlombakan lima kategori jarak, yaitu 100, 125, 150, 200, dan 250 meter.
Sementara kategori jarak untuk kuda gerobak yaitu 800, 1.000, 1.200, dan1.400 meter. Pada jarak 100 meter meraih juara pertama ada sapi dengan nama Dor to Dor Merpati, asal Limboto. Jarak 150 meter dimenangkan Miss Jaya sapi asal Minahasa Utara. Jarak 200 meter diraih Putri Perjuangan sapi asal Minahasa Utara, dan jarak 250 meter ada sapi Bravo Sandra dari Minahasa Utara.
Seluruh pemenang mendapatkan hadiah berupa trophy dan uang tunai. Selanjutnya juara umum pada lomba karapan sapi dengan kategori pelarian gabungan jarak 125 meter dimenangkan oleh Ratu Kerawang sapi asal Reksonegoro, Gorontalo. Ada pula juara umum pelarian gabungan jarak 200 meter dimenangkan oleh Bravo Sandra sapi asal Minahasa Utara.
Masing-masing pemenang mendapatkan 1 ekor sapi. Pada kategori kuda gerobak dengan jarak 800 meter diraih oleh Viona, kuda asal Kecamatan Telaga. Selanjutnya untuk jarak 1000 meter dimenangkan kuda dengan nama Lenso Kuning, asal Bone Bolango dan jarak 1200 meter diraih oleh kuda bernama Tiara, dari Limboto. Paling akhir dalam jarak 1400 meter keluar sebagai pemenang adalah Zona Merah kuda asal Kecamatan Limboto. (MG-02/*)











Discussion about this post