Perayaan lebaran ketupat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo di Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Senin (7/4/2025), terasa istimewa. Kampung Jawa Tondano (Jaton) di Gorontalo ini telah berusia 100 tahun. Diusia satu abad Desa Reksonegoro itu, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail membero kado istimewa.
KADO itu berupa penanganan langsung jembatan rusak di desa itu. Aspirasi terkait jembatan itu disampaikan tokoh masyarakat Reksonegoro, dan langsung mendapatkan tanggapan positif dari Gubernur Gusnar Ismail.
“Persoalan perbaikan jembatan ini saya tingkatkan kualifikasinya menjadi janji. Kalau sudah menjadi janji begitu, artinya harus ditepati. Ini diberikan pemerintah sebagai tanda seratus tahun keberadaan Desa Reksonegoro,” tegas Gusnar yang disambut tepuk tangan meriah oleh warga desa.
Reksonegoro merupakan salah satu desa di Gorontalo yang warganya adalah keturunan Jawa Tondano (Jaton). Warga Jaton dikenal sebagai keturunan para pengikut setia perang Diponegoro yang terjadi pada tahun 1825-1830 dengan Kyai Modjo sebagai panglima perang yang dibuang ke Minahasa oleh penjajah kolonial Belanda.
Warga Jaton bermigrasi ke Desa Reksonegoro pada tahun 1925, tepat 100 tahun silam. Perhatian Gubernur Gusnar Ismail ini mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat Reksonegoro, Mohammad Wonopatih. Ia menjelaskan, jembatan yang menghubungkan Reksonegoro dengan Desa Molowahu, Ilomata, dan Kecamatan Dungaliyo, dalam kondisi nyaris putus.
Padahal jembatan tersebut sangat vital dan dibutuhkan untuk mempermudah akses warga. “Mewakili segenap masyarakat Reksonegoro saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian bapak Gubernur Gusnar Ismail. Ini bukan yang pertama beliau berikan untuk Desa Reksonegoro. Pak Gusnar pernah menyumbangkan anggaran Rp25 juta saat kami mendirikan menara masjid 17 tahun lalu,” ungkap Wonopatih.
Pada kegiatan festival ketupat itu Gubernur Gusnar Ismail menyerahkan santunan kepada 100 warga Desa Reksonegoro. Penerima santunan terdiri tujuh warga penyandang disabilitas, lima anak yatim piatu, serta 88 orang warga lanjut usia.
FESTIVAL KETUPAT
Sementara itu, Pemprov Gorontalo menyelenggarakan Festival Ketupat yang dipusatkan di Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Senin (7/4/2025). Lebaran ketupat yang dilaksanakan setiap tanggal 7 Syawal pada awalnya merupakan tradisi masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang bermigrasi ke Gorontalo sejak awal abad ke-20.
“Lebaran ketupat ini adalah momentum kebersamaan dan kolaborasi yang menunjukkan bahwa kita semua sama. Tradisi ini merupakan kekayaan budaya masyarakat Gorontalo yang patut kita lestarikan, jaga, dan kembangkan,” kata Gubernur Gusnar Ismail.
Festival ketupat diawali dengan doa bersama di Masjid Al-Magfirah yang dilanjutkan dengan penabuhan beduk oleh Gubernur Gusnar Ismail. Festival ketupat diisi dengan pagelaran seni budaya Jaton, di antaranya kesenian hadrah dan tarian dana-dana. Pengunjung juga disuguhi makanan khas berupa ketupat dan nasi bulu dengan beragam lauk yang telah disiapkan oleh warga Desa Reksonegoro.
“Saya berharap desa ini terus berkembang dengan baik. Terpenting jaga kebersihan dan kerapian desa agar setiap orang yang datang ke sini senang, betah, nyaman, dan akan bercerita keluar tentang hal-hal baik yang ada di Reksonegoro,” tutur Gusnar.
Hadir pada festival ketupat itu Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, Sekda Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim, Ketua TP PKK Nani Ismail Mokodongan, dan Ketua DWP Sulastri Husain. Hadir pula Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Eko Wahyu Prasetyo, Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, dan Bupati Gorontalo Sofyan Puhi. (tro/*)











Discussion about this post