Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Di tengah kebutuhan yang melambung saat ramadan dan jelang idulfitri, agenda pasar murah selalu dinanti warga. Kendati berdesak-desakan untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok, tidak masalah. Yang penting kebutuhan untuk beberapa pekan kedepan terpenuhi, dan dibeli dengan harga yang terjangkau.
Hal ini yang dirasakan Mariam Ahmad, warga Desa Pauwo, Kabila, Bone Bolango. Jauh-jauh ia mengayuh sepeda tuanya, menuju kantor Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Ahad (16/3) kemarin. Sedang berpuasa tak menjadi penghalang, ia begitu bersemangat menerobos kerumuman warga lainya, untuk berbelanja bahan kebutuhan yang murah. “Alhamdulillah ba dapa (dapat),”ungkapnya.
Wanita asal Desa Pauwo itu mengaku sebelumnya tidak berkesempatan menikmati pasar murah yang di laksanakan di Suwawa, Bone Bolango, karena kehabisan kupon yang disubsidi. Olehnya ketika mendengar ada lagi pasar murah yang lokasinya berada ditengah-tengah antara Kota Gorontalo dan Bone Bolango, ia mengayuh sepedanya sedari subuh untuk tiba di lokasi.
“Saya dari subuh, naik ini (sepeda). Kebetulan saya ini penjual ilabulo keliling, jadi bahan-bahan ini sangat perlu. Ayam cuma Rp 20 ribu, apalagi itu rica, harganya di pasar harian ya Allah. Di sini hanya kasih lihat KTP, terus dikasih kupon dan berbelanja,” tuturnya.
Dengan senyum sumringah, ia segera mengangkut bahan-bahan yang dibelinya itu ke sepedanya. Nampak bahan-bahan yang terbungkus dengan kresek jumbo warna ungu itu, terdapat minyak goreng, beras, cabai, dan bawang merah. Ia mengingat erat belanjaanya itu di sepeda, agar tidak jatuh sampai ke rumah.
Elen Akuba, warga lainya, yang juga mengantri untuk berbelanja di pasar murah, menyebut pasar murah sangat membantu meringankan beban ekonomi khususnya di bulan suci ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Gorontalo dan Kejaksaan Tinggi yang telah menginisiasi pasar murah.
“Alhamdulillah ini sangat membantu, apalagi sekarang Ramadan. Perbedaan dengan yang di pasar sangat berbeda jauh, kalau biasa rica (cabe) itu Rp 75.000 per kg, ini hanya Rp10.000. Ayam juga di sini hanya 20 ribu, akhirnya selama puasa nanti ini kami bisa makan sahur menunya ayam. Karena di pasar itu ayam mahal,” cerita ibu rumah tangga itu. (tro)











Discussion about this post