Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo melakukan pertemuan High Level Meeting (HLM), berlangsung di aula kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Jumat (7/3).
Dalam pertemuan itu, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail yang hadir langsung, meminta TPID agar membuat rantai pasok untuk komoditas pangan strategis, hal itu untuk menjamin ketersediaan pasokan pangan, dan menghindari inflasi.
“Kita harus punya peta rantai pasok atau distribusi. OPD terkait juga harus mengetahui persis lokasi produksi komoditas yang sering mempengaruhi tingkat inflasi. Tujuannya untuk mengetahui mengalir ke mana satu komoditas setelah produksi, apakah di dalam daerah atau keluar Gorontalo,” ungkap Gusnar Ismail.
Menurut Gubernur, mengenali lokasi produksi komoditas, membuat rantai pasok, serta menjaga konektivitas, akan sangat membantu dalam pengendalian inflasi. TPID akan mudah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pergerakan komoditas pangan.
Secara umum HLM TPID menyimpulkan bahwa dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 Hijriah, stok kebutuhan pokok masyatakat tersedia dalam jumlah yang cukup. Bahkan untuk beras, bahan bakar minyak, dan listrik, pasokannya melebihi kapasitas yang diperlukan.
“Kita harus memonitor perkembangan di lapangan, sekaligus menjadi juru bicara pemerintah untuk senantiasa memberikan informasi dan sosialiasi yang benar kepada masyarakat. Semoga masyarakat kita menjalani bulan Ramadan ini dalam keadaan tenang dan aman,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah menyoroti terjadinya lonjakan harga cabai atau rica. Mantan ketua Kwarda Pramuka Gorontalo ini meminta seluruh pihak untuk menggiatkan kembali gerakan tanam rica, gerakan ini kata dia harus ada pendampingan.
“Menanam rica harus digerakkan lagi. Tapi harus ada pendampingan dari rumah ke rumah agar semua pekarangan ada tanaman rica. Saya tahu betul dulu ada program Pekarangan Pangan Lestari, tetapi karena tidak ada pendampingan, ya hanya sampai di situ,”ujarnya.
HLM TPID diawali dengan paparan Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta Kepala Perwakilan BI Gorontalo Bambang Setya Permana. (tro)












Discussion about this post