Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Setidaknya ada 915 unit rumah terendam banjir Di Kabupaten Gorontalo yang menyebar di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Talaga Jaya, Tilango dan Limboto, sejak beberapa hari terakhir ini.
Dari data yang ada, banjir ini terjadi akibat intensitas curah hujan selama kurang lebih sepekan terakhir yang terus turun ditambah dengan buruknya drainase, mengakibatkan meluapnya danau Limboto dan merendam ratusan rumah seputaran danau dengan ketinggian mulai dari 50 Cm hingga 1 meter.
Akibat banjir tersebut ratusan warga sudah diungsikan ke sejumlah tempat yang aman, mulai dari rumah penduduk hingga posko pengungsian dan tenda dari BPBD, namun demikian warga mengeluhkan sulitnya air bersih dan minimnya bantuan yang datang, selain bantuan darurat, warga berharap ada langkah jangka panjang untuk mencegah banjir yang terus terjadi setiap musim hujan.
“Biasanya kita merasakan banjir 4 qtau 5 tahunan sekali, namun ini sudah hampir tiap tahun kami rasakan banjir, baru juga bulan Juli 2024 kemarin banjir sekarang baru memasuki tahun 2025 sudah banjir lagi,” ungkap Usman Abdullah salah seorang warga yang berada di posko pengungsian.
Ia juga menambahkan, selain drainase yang diperbaiki, normalisasi sungai juga menjadi salah satu solusi yang diharapkan dapat segera direalisasikan oleh pemerintah daerah. “Kami sangat berharap ada solusi tepat mengatasi banjir, agar kami tidak selalu was-was dan menderita saat hujan turun seperti ini,” tandasnya.
Dari data yang ada untuk Kecamatan Limboto sendiri banjir melanda Kelurahan Kayubulan Lingkungan 5 ada 156 rumah yang terendam dengan 345 KK dan 564 jiwa. Lurah Kayubulan Tasril Hilimullah mengatakan, saat ini warga terdampak banjir mengungsi di rumah keluarga mereka dan sudah disiapkan tenda pengungsian bagi yang tidak mempunyai keluarga,dimana tenda pengungsian itu dari kementerian sosial.
“Telah dilakukan penanganan pemeriksaan kesehatan dan pemberian bantuan warga terdampak yang diserahkan langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo didampingi Pj Sekda serta Asisten dan sejumlah pimpinan OPD terkait,” ungkap Tasril.
Tasril menambahkan, selain bantuan pemerinta, bantuan dari senator DPD RI Hj Rahmijati Yahya berupa air mineral 50 karton dan biskuit anak dan ibu hamil pun sudah diterima dan dibagikan pada warga.
Sementara itu Camat Talaga Jaya Rizal Botutihe mengungkapkan, ada dua desa yang terdampak banjir yakni Desa Buhu dengan jumlah 138 KK, 446 Jiwa dan Desa Hutadaa dengan jumlah 329 KK dan 1.142 Jiwa.
“Saat ini warga terdampak selain diungsikan di rumah warga juga di pasar, di Aula, di poskesdes dan tenda yang disediakan,” ungkap Rizal. Secara terpisah Camat Tilango Gery Mustafa mengungkapkan untuk Tilango sendiri berdampak pada 432 rumah, 682 KK dan 1799 Jiwa yang tersebar di 4 desa, yakni Desa Ilotidea, Tabumela, Tilote dan Lauwonu.
Sementara itu pemerintah Kabupaten Gorontalo, selain berupaya memberikan bantuan logistik di tiga Kecamatan terdampak, berupa family higiene kit, beras, matras, mie instan, dan minyak kelapa. yang diserahkan langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, selasa (28/1).
Bupati Nelson menjelaskan, Pemkab Gorontalo telah menempuh sejumlah langkah dalam membantu para korban banjir. “Langkah pertama adalah evakuasi korban untuk memastikan keselamatan mereka. Alhamdulillah, kami telah menyediakan lokasi pengungsian, seperti di Desa Hutadaa dan Desa Buhu, yang memanfaatkan fasilitas pasar,” jelasnya.
Langkah kedua, lanjut Nelson, adalah memastikan pelayanan kesehatan. “Kami sudah mengerahkan tenaga kesehatan dari puskesmas untuk menangani dampak kesehatan yang muncul akibat banjir,” tambahnya. Langkah ketiga, Pemkab juga menyalurkan bantuan bahan makanan, selimut, serta kebutuhan khusus untuk anak-anak, seperti popok. “Selain itu, kami akan segera melakukan pembersihan di lokasi terdampak. Ini adalah langkah jangka pendek yang kami prioritaskan,” ungkap Nelson.
Untuk jangka panjang, Nelson menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian kanal sebagai bagian dari upaya mengurangi risiko banjir di sekitar Danau Limboto. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak Balai Sungai untuk memastikan progres penyelesaian kanal. Mudah-mudahan tahun ini selesai,” harapnya.
Selain itu, Nelson mengungkapkan, pihaknya telah meminta Dinas Pertanian untuk mengidentifikasi lahan pertanian yang terdampak banjir. “Karena saat ini memasuki musim panen dan menjelang musim tanam, kami akan memberikan bantuan bibit dan pupuk untuk lahan yang rusak,” tutup Nelson. (Wie)










