Pertamina Pastikan Kelancaran Distribusi BBM-LPG, Kebutuhan Gasoline Diprediksi Naik 7,8 Persen

Gorontalopost.co.id, BITUNG — Pertamina Patra Niaga Sulawesi, mengaktifkan Tim Satgas Nataru (Satuan Tugas Natal 2024 dan Tahun Baru 2025) sejak 16 Desember 2024.

Satgas Nataru akan bertugas sampai 9 Januari 2025 guna memastikan kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama momen Natal dan Tahun Baru, termasuk di wilayah Gorontalo.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, kepada wartawan di Intergrated Terminal Bitung, Kamis (19/12), menyampaikan kesiapan Pertamina dalam satgas Nataru.

“Pada masa Nataru, kami melakukan kinerja ekstra dengan membentuk Satgas, yang akan memonitor secara ekstra untuk menjamin distribusi kesiapsiagaan seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG serta keadaan khusus emergency lainnya yang dapat mengganggu kelancaran distribusi,” ucapnya.

Fanda mengatakan bahwa prediksi puncak arus mudik dan libur terjadi mendekati akhir tahun dan awal tahun. “Kami memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Sabtu – Minggu 21 – 22 Desember 2024 (Sabtu – Minggu), sedangkan puncak arus libur Tahun Baru terjadi pada 30 – 31 Desember 2024 sedangkan prediksi puncak arus balik terjadi pada Sabtu – Minggu 4 – 5 Januari 2025. Tentunya momen ini menjadi perhatian utama bagi Pertamina untuk menjaga kehandalan stok BBM dan LPG bagi masyarakat agar dapat tenang dalam menjalani libur panjang Natal dan Tahun Baru dengan kepastian ketersediaan BBM dan LPG,” imbuhnya.

Fanda juga mengungkapkan pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat terutama di momen menjelang Nataru.

“Selama periode Satgas Nataru 2024, tren konsumsi BBM wilayah Sulawesi diestimasikan mengalami peningkatan. BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) diprediksi naik 7,8%. BBM jenis Gasoil (Biosolar dan Dex Series) diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,3% dibanding harian normal. Untuk LPG (Subsidi dan Nonsubsidi) diperkirakan naik 1,3%. Sedangkan untuk Avtur diproyeksikan akan mengalami kenaikan realisasi sebesar 3,1% dibanding konsumsi rata-rata normal,” ungkap Fanda.

Fanda menambahkan, khusus wilayah Sulawesi Utara demand Gasoline selama periode Satgas ini meningkat sekitar 8,3% vs normal dan Gasoil (transportasi darat) naik sekitar 1,0% vs normal. Sedangkan demand LPG meningkat 3,2% dan demand Avtur meningkat sekitar 2,5% vs normal.

Secara keseluruhan Stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan. Pertamina memiliki empat konsep utama layanan Satgas yaitu Layanan Energi, Layanan Remote Area, Layanan Promosi, dan Layanan Tambahan.

Pada Layanan Energi, Pertamina menyediakan layanan BBM dan LPG melalui 702 SPBU, 77 SPBUN, 23 AMT PSO, 3 AMT NPSO, 3 SPBB, 205 Pertashop, 17 Terminal BBM, 328 Unit Mobil Tangki, 7 Terminal LPG/SPPEK, 388 Agen PSO, 87 Agen NPSO, 42 SPBE PSO, 8 NPSO, 15 BPT PSO dan 2 BPT NPSO, yang mana kesemuanya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu Pertamina juga memiliki Layanan Remote Area guna mengantisipasi kendala suplai ke remote area (kepulauan kecil) akibat cuaca ekstrim, sehingga Pertamina melakukan Built Up Stock BBM di SPBU dan stok LPG di Agen/Pangkalan.

Pada layanan ini juga Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah merealisasikan 60 SPBU BBM Satu Harga yang terletak di daerah Terluar, Terjauh dan Terdepan (SPBU 3T) di wilayah Sulawesi. (Tro)